Makassar Mulia
Kota Makassar Komitmen Dalam Kreatifitas

Imlek 2568

Ini Sejarah di Balik Lagu Gong Xi Gong Xi Perayaan Imlek

Secara harfiah, judul lagu tersebut memiliki makna berharap kemakmuran atau kebahagian.

Editor: Mahyuddin
TRIBUN TIMUR/SANOVRA JR
Warga Tionghoa melakukan ibadah menyambut tahun baru Imlek 2568 di Klenteng Kwan Kong, Jl Sulawesi, Makassar, Jumat (27/1/2017) 

TRIBUN-TIMUR.COM - Perayaan Imlek tak bisa lepas dari lagu populer berjudul Gong Xi Gong Xi.

Secara harfiah, judul lagu tersebut memiliki makna berharap kemakmuran atau kebahagian.

Tapi pernah nggak sih kalian kepikiran atau bertanya-tanya tentang nada minor dalam lagu yang harusnya dibawakan dalam suasana gembira ini?

Rupanya ada sebuah kisah yang membuat bulu kuduk cukup merinding.

Melansir indomusikgram, 28 Januari 2017, lagu Gong Xi Gong Xi diitulis oleh seorang komposer yang berasal dari Shanghai, Tiongkok, bernama Chen Gexin.

Pada mulanya, lagu tersebut diciptakan untuk merayakan kemenangan dan kebebasan Tiongkok dari Jepang, setelah kedua Negara tersebut terlibat peperangan pada tahun 1945.

Dilansir dari Next Shark, perang inilah yang kemudian mempengaruhi lagu-lagu Chen Gexin, termasuk Gong Xi Gong Xi ini.

Ketika itu Chen juga sempat dipenjarakan karena menulis lagu-lagu bertema patriotisme.

Chen menulis lagu Gong Xi Gong Xi di saat Jepang melakukan pembantaian besar-besaran terhadap penduduk China di Nanking.

Lagu ini sendiri dibuat selama 3 bulan di penjara dimana Chen ditahan dan disiksa oleh tentara Jepang, sehingga jiwa nasionalismenya makin tumbuh.

Salah satu lirik yang ada di lagu tersebut bunyinya seperti ini:

"Semuanya di jalanan, kalimat pertama yang keluar dari mulut orang ketika bertemu adalah Selamat! Selamat! Selamat kepada kamu!"

Seiring berjalannya waktu, lagu Gong Xi Gong Xi justru dikenal sebagai lagu yang kerap dinyanyikan untuk merayakan Imlek, atau sebagai ucapan liburan, serta lagu yang menandakan datangnya musim semi.

Lagu Gong Xi Gong Xi sendiri mulai dipergunakan sebagai lagu penanda datangnya musim semi atau musim liburan di Tiongkok, sejak 1950-an.

Versi awal lagu ini pertama kali tercatat dinyanyikan oleh dua bersaudara pada tahun 1945, yaitu Yao Lee dan kakaknya Yao Min.(tribunsyle)

Sumber: TribunStyle.com
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved