Bibit Ini yang Dikembangkan di Technopark Bantaeng
Kerjasama tersebut dalam bentuk bantuan pelatihan, pendampingan inkubasi dan transfer tehnologi.
Penulis: Edi Hermawan | Editor: Imam Wahyudi
TRIBUNBANTAENG.COM, BANTAENG - Technopark Bantaeng merupakan kerjasama antara Badan Pengkajian dan Penerapan Tehnologi (BPPT) dengan Pemkab Bantaeng, fokus kembangkan bibit.
Hal itu disampaikan kepala BPPT Unggul Priyanto, kepada tribunbantaeng.com, saat ditemui di UPTD Balai Benih Daerah Tanaman Pangan, Sasayya, Kecamatan Bissappu, Kabupaten Bantaeng, Jumat (27/1/2017).
"Kita bekerjasama dalam frame Technopark, sebab Bantaeng ini ingin kembangkan bibit di Indonesia timur," kata Unggul Priyanto.
Kerjasama tersebut dalam bentuk bantuan pelatihan, pendampingan inkubasi dan transfer tehnologi.
"Salah satunya adalah pengembangan ikan Nila Salina yang bisa hidup di laut sehingga ikannya tidak bau lumpur," tambahnya.
Ia mengaku hal tersebut sudah berhasil dan bibitnya sudah dijual ke seluruh Sulawesi.
Termasuk pengembangan Jagung verietas BR4 dengan keunggulan masa panen hanya 85 hari, padahal umumnya 110 hari.
"Kemudian Talas Jepang (Satoimo), juga di kembangkan, dengan usia tanam hanya empat sampai enam bulan, lebih cepat dibanding singkong, dengan harga yang lebih menguntungkan," ujarnya.
Pada kesempatan itu, alat pengukur kadar air juga diserahkan kepada salah satu kelompok penangkar Benih, Koperasi Eremattika.