Dinas PU: PKL Ujung Pandang Hambat Proyek Bundaratta'

Laporan wartawan Tribun Timur, Saldy

TRIBUN-TIMUR.COM, MAKASSAR - Dinas Pekerjaan Umum Kota Makassar mengeluhkan aktivitas para pedagang kaki lima (PKL) yang ada di depan Benteng Fort Rotterdam, Jl Ujung Pandang, Kecamatan Ujung Pandang, Kota Makassar, Rabu (25/1/2017).

Kabid Jalan Jembatan Dinas PU Makassar Tajuddin Beddu mengatakan aktivitas PKL penjual Es Kelapa di kawasan Benteng Rotterdam ini menghalagi aktivitas para pekerja proyek, sehingga proyek yang sedang berlangsung di titik tersebut tidak selesai dengan target yang direncanakan.

Proyek tersebut adalah pedestrian Bundaratta'.

Proyek ini diketahui, didesain langsung Walikota Makassar Moh Ramdhan "Danny" Pomanto.

Lanjut diungkapkan Tajuddin, pelaksanaan proyek Bundaratta' ini seharusnya selesai di Desember 2016 lalu. Tapi karena adanya hambatan dilapangan, proyek ini pun tidak rampung.

Namun diawal tahun ini, Dinas PU kata Tajuddin kembali menggenjot pengerjaan proyek pedestrian ini hingga Februari 2017 mendatang.

"Kami upayakan, semoga dipenambahan waktu hingga Februari nanti proyek ini bisa selesai," ujar Tajuddin.

Terkait dengan aktivitas PKL ini, Dinas PU telah melakukan mediasi, tapi sayang itu tidak membuahkan hasil yang diharapkan.

Olehnya itu, besar harapan pihak Kecamatan setempat untuk segera menangani PKL di Ujung Pandang, agar pembangunan sarana infrastruktur pedestrian bisa berjalan lancar.

Diketahui, proyek pedestrian ini menggubakan APBD Kota Makassar 2016 sebedar Rp 3 miliar.

Perlu diketahui, proyek ini dinamai Bundaratta', itu karena model dan ukiran diatas area pejalan kaki ini berbentuk bulat.

Mengenai keluhan Dinas PU Makassar soal PKL ini, Camat Ujung Pandang Zulkifli Nanda mengaku belum mendapat keluhan langsung dari PU Makassar.

"Orang PU belum kordinasi ke saya, makanya saya tidak tau kalau dilapangan proyek PU terhambat karena PKL ini," ujarnya.

Selain itu, ia juga mengatakan bahwa PKL yang beroperasi di Jl Ujung Pandang ini segera direlokasi PKL Center, sehingga pihaknya menunggu relokasi itu.