Rafika Tewas Dibunuh
Sebelum Dibunuh, Almarhumah Rafika Sering Memberi Makanan ke Pelaku
Saleh sudah empat tahun ini dipercayakan menjaga keamanan perumahan yang hanya memiliki 50 rumah.
Penulis: Waode Nurmin | Editor: Anita Kusuma Wardana
Awalnya handphone menjadi incarannya, sayang aksinya tepergok. Sehingga dia kalap karena ketahuan. Menghabisi nyawa alumni mahasiswi Farmasi UIT itu jadi satu-satunya pilihan. Kepalang basah, kepala korban dibenturkan ke tembok hingga pingsan.
Jatuh, pukulan ke arah muka korban kembali di layangkan. Tak berhenti sampai disitu, setan kembali menghasut hingga mata Saleh mengarah ke pisau yang tersimpan di jendela.
Tangannya dengan cepat mengambil pisau tersebut yang kemudian diarahkan ke leher korban. Leher Rafika kemudian ditusuk, setelah itu dari kanan ke kiri diiriskan pisau hingga luka terbuka sepanjang 15 cm.
Usai sudah. Gadis manis asal Palopo itu tewas bersimbah darah tergeletak di depan kamar mandi. Setelah yakin korbannya sudah tak bernyawa, Saleh terpaku dan merenung di dalam kamar.
Rokok yang ia hisap hanya bisa menjadi saksi bisu peristiwa bagaimana dia menghabisi nyawa manusia.
Setelah hampir tiga jam merenung, dia keluar dari pintu depan. Menurunkan sakral lampu kemudian kembali ke pos satpam melalui samping rumah korban.
Dua hari kemudian, jasad Rafika ditemukan membusuk. Dan orang pertama yang menemukan adalah orang yang membunuh korban. (*)