Rafika Tewas Dibunuh
Lihat Wajah Saleh Si Pembunuh Calon Apoteker Rafika Hasanuddin
Sebelum ditetapkan menjadi tersangka, Kamis (19/1/2017), Saleh menjalani serangkaian pemeriksaan selama lebih dari 24 jam di Mapolres Gowa.
TRIBUN-TIMUR.COM - Saleh, personel satuan pengamanan kompleks Yusuf Bauty Garden, Jalan Yusuf Bauty, Kecamatan Somba Opu, Kabupaten Gowa, Sulawesi Selatan, ditetapkan sebagai tersangka pembunuhan Rafika Hasanuddin (21).
Saat status hukumnya berubah, wajah Saleh, berdasarkan foto diterima dari polisi, tampak memar.
Pipinya membengkak dan bibirnya luka.
Di kantor polisi tempat dia diperiksa, Saleh mengenakan kaos hitam.
Pada kaosnya itu, terdapat quote Soekarno dan gambar mantan Presiden RI pertama itu.
Sebelum ditetapkan menjadi tersangka, Kamis (19/1/2017), Saleh menjalani serangkaian pemeriksaan selama lebih dari 24 jam di Mapolres Gowa.
Polisi juga menyita sebilah parang milik Saleh.
Pada parang itu terdapat bercak darah, namun dipastikan bukan darah korban.
Saat ditemukan tewas, di leher korban terdapat bekas gorok.
Saleh pulalah, satu di antara sekian orang yang sempat melaporkan tewasnya penghuni kompleks perumahan dijaganya.
Keluarga Rafika
Ketua Umum Pengurus Besar Kerukunan Keluarga Luwu (KKL) Raya, Buhari Kahar Mudzakkar, datang khusus ke Rumah Sakit Bhayangkara, Makassar, untuk menyalati jenazah Rafika, sebelum dibawa ke Luwu, Selasa (17/1/2017) pagi.
Malam, Bupati Luwu Andi Mudzakkar dan Wakil Bupati Luwu Amru Saher ikut menyalati jenazah Rafika dan mengantarnya ke pemakanan bersama ratusan Wija to Luwu.
Siapa Rafika Hasanuddin?
Dia ternyata cucu, anak, dan ponakan tokoh yang disegani di Luwu. Kakeknya bernama Opu Hasan. Semasa hidup, Opu Hasan pernah menjadi Ajudan Pribadi Pendiri Darul Islam/Tentara Islam Indonesia (DI/TII) Abdul Qahhar Mudzakkar. Setelah “pensiun” dari DI/TII, Opu Hasan memprakarsai pendirian pesantren di Bajo, Luwu, dan dikenal sebagai kiai hingga wafat.
Opu Hasan mempunya dua anak laki-laki yang cukup menonjol, Opu Hasanuddin Hasan dan Opu Arief Hasan. Keduanya lahir di hutan di masa perjuangan DI/TII dan sudah meninggal dunia.