Andi Jamaro Dulung Nilai Penggusuran Kampung Bugis di Bali Usik Keutuhan NKRI
Menurut anggota Fraksi PPP DPR RI tersebut, warga Bugis yang diusir di Bali adalah generasi pewaris pewaris suku Bugis.
Penulis: Abdul Azis | Editor: Anita Kusuma Wardana
Laporan Wartawan Tribun Timur Abdul Aziz Alimuddin
TRIBUN-TIMUR.COM, MAKASSAR -Wakil Ketua Umum Badan Pengurus Pusat Kerukunan Keluarga Sulawesi Selatan (BPP KKSS), Andi Jamaro Dulung, menyatakan, penggusuran di Kampung Bugis, Serangen, Denpasar, Bali mengusik keutuhan NKRI.
Menurut anggota Fraksi PPP DPR RI tersebut, warga Bugis yang diusir di Bali adalah generasi pewaris pewaris suku Bugis.
"Ratusan tahun yang lalu nenek moyang mereka (warga Bugis) berjasa mempertahankan pulau Bali dari serangan musuh-musuhnya. Sebagai imbalann jasa, Raja Tjokorda menghadiakan lahan berupa pulau, disebut Pulau Serangan," jelas Jamaro Dulung, Rabu (4/1/2017).
Jamaro Dulung menambahkan, warga Bugis di Bali hidup bahagia dan berbaur dengan masyarakat asli Bali. Toleransi yang luar biasa membuat mereka saling menghormati, terutama pada acara keagamaan Islam dan Hindu.
"Dan itu sudah berlangsung ratusan tahun. Seiring dengan perkembangan zaman, Pulau Serangan sudah menyatu dengan Pulau Bali. Strategis memang, karena masyarakat senang dengan kondisi sekarang," katanya.
Jamaro Dulung menyatakan nilai lahan yang strategis menjadi incaran pengembang untuk merekayasa bukti kepemilikan dan muncullah akte jual beli, sertifikat, yang kemudian berujung pada penggusuran.
"Hampir tidak ada gunanya pembelaan yang dilakukan oleh Keluarga Raja Tjokorda. Situs budaya berupa rumah adat Bugis, masjid, dan peradaban diratakan dengan tanah," ujar Jamaro Dulung.
"Menyakitkan, mereka atasnama keserakahan tak peduli harmoni, tidak peduli sejarah, tak peduli kemanusiaan dan merusak toleransi. NKRI serasa terusik dengan peristiwa ini. Semoga tidak berdampak kepada saudara-saudara kita Bugis Makassar yang ada di tempat lain. Juga kepada saudara kita orang Bali yang ada di Pulau lain,"jelasnya.(*)