Maukah Ahok Baca Sindiran Keras Putra KH Arifin Ilham ini?
Tak ada yang bisa menghitung secara pasti, berapa jumlah orang hadir saat salat Jumat dirangkaikan doa dan zikir, kemarin.
TRIBUN-TIMUR.COM - Kawasan sekitar Monumen Nasional, Jakarta Pusat pada Jumat (2/12/2016), menjadi "lautan" manusia dari berbagai daerah di dalam negeri dan luar negeri.
Tak ada yang bisa menghitung secara pasti, berapa jumlah orang hadir saat salat Jumat dirangkaikan doa dan zikir, kemarin.
Ada yang menyebut ratusan ribu, ada pula menyebut jutaan.
Presiden RI dan Wakil Presiden RI, Joko Widodo dan Jusuf Kalla turut berbaur di tengah "lautan" massa berpakaian putih itu.
Presiden mengajak mereka mengedepankan perdamaian agar situasi di negeri ini tetap kondusif.
Kegiatan akbar yang digelar, kemarin, merupakan lanjutan dari aksi damai oleh masyarakat Muslim yang menentang kasus dugaan penistaan agama oleh Gubernur DKI Jakarta non-aktif, Basuki Tjahaja Purnama.
Mereka tergerak untuk menyuarakan tuntutan agar Basuki alias Ahok segera dituntaskan proses hukumnya demi keadilan di negeri ini.
Sambil menyuarakan tuntutan, massa juga berdoa kepada Allah SWT dan melantunkan zikir.
Selebgram dan dai muda, Muhammad Alvin Faiz sekaligus putra dai kondang, Muhammad Arifin Ilham menyebut jika mereka hadir bukan karena kepentingan politik maupun massa bayaran.
"Kepentingan politik?Dibayar 500 rb?monggo dipikir ulang #AksiDamai #AksiBelaQuran #212 #Aksi212," tulis Alvin melalui akunnya pada Instagram @alvin_411, kemarin.
Tulisan itu sebagai caption foto kawasan sekitar Monas yang menjadi "lautan" massa.
Sepertinya, Alvin menyindir Ahok yang pernah menyebut jika massa saat 'Aksi Damai 411' pada Jumat (4/11/2016), sebagian dibayar Rp 500 ribu, sebagaimana informasi dia peroleh melalui pemberitaan media massa.
Tudingan Ahok disampaikan saat wawancara eksklusif dengan media Australia ABC.
"It's not easy you send more than 100.000 people, most of them if you look at the news, Said they got the Money 500.000 rupiahs," kata Ahok dalam wawancaranya.