Kopertis Gandeng BkkbN Susun Program 1000 Hari Pertama Kehidupan
Prof Niartiningsih mengatakan, modul 1000 Hari Pertama Kehidupan ini bisa menjadi modul sekaligus bisa dimanfaatkan sebagai acuan
Penulis: Arif Fuddin Usman | Editor: Anita Kusuma Wardana
Laporan Wartawan Tribun Timur, Arifuddin Usman
TRIBUN-TIMUR.COM, MAKASSAR – Koordinasi Perguruan Tinggi Swasta (Kopertis) Wilayah IX Sulawesi menggandeng Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional (BKKBN) Provinsi Sulsel dalam peluncuran Modul 1000 Hari Pertama Kehidupan.
Penandatangan kerja sama kedua pihak dilakukan Koordinator Kopertis IX Sulawesi Prof Dr Ir Andi Niartiningsih MP dan Kepala BKKBN Ny Hj Rini Riatika Djohari di Hotel Remcy, Panakkukang, Makassar, Kamis ( 24/11/2016).
Hadir menyaksikan kerja sama ini Dirjen Pembelajaran dan Kemahasiswaan Kemenristek Dikti Prof Ir Intang Achmad PhD, Sekretaris Pelaksana Kopertis IX Dr Hawignyo MM, perwakilan BKKBN Provinsi Gorontalo, Sulbar, dan Sultra.
Tampak pula sejumlah pimpinan perguruan tinggi swasta (PTS) kesehatan di lingkup Kopertis IX, Forum Keperawatan, Forum Kebidanan, Ikatan Bidan Indonesia (IBI), sejumlah organisasi bidang kesehatan se-Sulawesi, juga mantan Kepala BKKBN Sulsel Anwar M Diah.
Prof Niartiningsih mengatakan, modul 1000 Hari Pertama Kehidupan ini bisa menjadi modul sekaligus bisa dimanfaatkan sebagai acuan dalam penyusunan kurikulum pembelajaran di institusi perguruan tinggi kesehatan.
“Kerja sama ini merupakan momen berharga bagi kampus-kampus swasta kesehatan untuk meningkatkan kapasitas dan kurikulumnya. Saya pikir, modul ini bisa masuk dalam kurikulum di kampus kesehatan,” ujarnya dari rilis yang diterima tribun-timur.com.
Ketua panitia kegiatan Dr Patmawati Bagenda SKep MKes, menjelaskan latar belakang kerja sama pembuatan modul ini berangkat dari tingginya angka kematian ibu dan anak di wilayah Sulawesi.
“Tidak hanya itu, kondisi kekurangan gizi bagi ibu dan anak juga masih tinggi. Kondisi ini dapat membuat perkembangan anak tidak terkontrol, yang mengakibatkan kerusakan permanen bagi anak,” ujarnya.
Pertama di Indonesia
Sementara itu, Direktur Jenderal (Dirjen) Pembelajaran dan Kemahasiswaan Kemenristek Dikti Prof Intang Achmad mengakui, kerjasama BKKBN dengan Kopertis IX Sulawesi dalam pembuatan modul pembelajaran 1000 Hari Pertama Kehidupan adalah yang pertama di Indonesia.
“1000 Hari Pertama Kehidupan di sebagian besar masyarakat dianggap hal biasa, tidak ada yang luar biasa. Padahal dalam 1.000 Hari Pertama Kehidupan inilah yang sangat menentukan lahirnya sebuah generasi-generasi unggul, generasi masa depan bangsa,” ujarnya.
“Karena itu, program 1.000 Hari Pertama Kehidupan dapat dirancang dengan dibantu tenaga kesehatan yang memiliki keterampilan di bidang kesehatan. Maka kehidupan ini dapat direncanakan untuk menghasilkan generasi yang berkualitas,” ujarnya. (*)