Operasi Zebra 2016
Operasi Zebra 2016 Pakai Sistem Hunting, Polisi Kejar Pelanggar Pakai Motor
Jika selama ini petugas selalu gunakan sitem Stationer atau membuat stasiun-stasiun atau pos tempat pemeriksaan kelengkapan surat-surat kendaraan maka
Penulis: Darul Amri Lobubun | Editor: Ina Maharani
Laporan Wartawan Tribun Timur, Darul Amri Lobubun
TRIBUN-TIMUR.COM, MAKASSAR - Operasi dengan sandi Operasi Zebra tahun 2016 kali ini akan berbeda dengan beberapa tahun lalu dalam pemeriksaan surat dan kelengkapan kendaraan.
Kepala Bidang (Kabid) Humas Polda Sulsel Kombes Frans Barung Mangera mengungkapkan, untuk Operasi Zebra 2016. Tiap petugas di lapangan diberikan motor untuk efektifitas proses operasi.
"Operasi sistem sekarang ini adalah operasi sistem hunting atau patroli, jadi nanti petugas kami dilapangan akan lakukan hunting pakai motor," katanya di Mapolda Sulsel, Selasa (15/11/2016).
Tentunya, Operasi Zebra 2016 dilakukan serentak diseluruh Indonesia, terhitung mulai tanggal 16 hingga 30 November dengan target ke para pengguna jalan raya yang menggunakan kendaraan.
Barung menjelaskan, efektifitas Operasi Zebra 2016 dengan sistem Hunting atau Patroli ini dinilai ampuh karena polisi telah mempelajari pengguna jalan yang sering lari jika ada sweeping kendaraan.
"Jadi nantinya operasi ini akan bergerak, artinya anggota akan bergerak melihat potensi-potensi kecelakaan seperti, tidak memakai helm, bonceng tiga, bahkan untuk periksa surat-surat," jelas Barung.
Jika selama ini petugas selalu gunakan sitem stationer atau membuat stasiun-stasiun atau pos tempat pemeriksaan kelengkapan surat-surat kendaraan maka diganti sistim Hunting.
Barung menyebutkan, sistem hunting ini akan dilakukan kepada pengendara, jika pengendara kebut-kebutan, tidak pakai helm, melanggar arus lalu lintas, langgar lampu merah, dan beberapa larangan.
"Sehingga ini yang akan jadi prioritas kami dalam menjalankan operasi, agar bisa menekan angka kecelakaan dijalan raya, jadi tidak ada lagi polisi yang duduk saja, tapi semua bergerak," ujarnya. (*)