Lembaga Maupe Maros Gelar Diskusi Peran Media
Hadir dalam kegiatan yang digelar di kafe The Clove tersebut yakni beberapa wartawan Maros Aktivis perempuan.
Penulis: Ansar | Editor: Ina Maharani
Laporan Wartawan Tribun Timur, Ansar Lempe
TRIBUN TIMUR.COM, MAROS - Lembaga perempuan Maros Maupe bersama Forum Media Maros menggelar diskusi tentang peran serta media dalam meminimalisir efek sosial pemberitaan yang bersentuhan dengan kasus kekerasan pada anak dan perempuan, Senin (7/11/2016).
Hadir dalam kegiatan yang digelar di kafe The Clove tersebut yakni beberapa wartawan Maros Aktivis perempuan.
Koordinator Program Maupe Tenripada, mengapresiasi kinerja awak media di Maros yang gencar memberitakan permasalahan kekerasan pada anak dan perempuan.
"Teman- teman media tetap memperhatikan dampak sosial serta keberimbangan pemberitaan. Teman- teman tidak menyudutkan satu pihak tertentu, khususnya anak dan perempuan yang kebanyakan menjadi korban," katanya.
Tenripada mencontohkan, kasus kekerasan yang dilakukan guru Al-Islah Adatongeng Maros pada siswanya.
Untuk menindaklanjuti kasus tersebut, pihaknya bersama Pusat Pelayanan Terpadu Pemberdayaan dan Perlindungan Perempuan dan Anak (P2TP2A) Maros sudah melakukan langkah mediasi agar korban mencabut laporannya di Polsek Turikale.
"Langkah tersebut kami ambil supaya psikologi anak tidak terganggu dan bisa terus melanjutkan pendidikannya di sekolah tersebut," katanya.
Meski begitu, oknum guru tetap mendapatkan sanksi dari internal sekolah supaya kasus kekerasan pada siswa tidak terjadi lagi.