Makassar Mulia
Kota Makassar Komitmen Dalam Kreatifitas

Tamu Tribun Timur

Muhammadiyah Bahas Prospek Pesantren di Era Millenium

Lukman Abdul Samad menjelaskan kondisi ulama saat ini sehingga Muhammadiyah fokus mengembangkan pesantren.

Penulis: Muh. Hasim Arfah | Editor: Suryana Anas
TRIBUN TIMUR/MUH HASIM ARFAH
Lembaga Pengembangan Pondok Pesantren Muhammadiyah (LP3M) Pimpinan Wilayah Muhammadiyah (PWM) Sulsel menginisiasi diskusi terbatas terkait Prospek Pesantren Menghadapi Peradaban Bangsa di Era Millenium di Redaksi Tribun Timur, Jl Cendrawasih No 430, Makassar, Sulsel, Selasa (25/10/2016). 

Laporan Wartawan Tribun Timur, Hasim Arfah

TRIBUN-TIMUR.COM, MAKASSAR- Lembaga Pengembangan Pondok Pesantren Muhammadiyah (LP3M) Pimpinan Wilayah Muhammadiyah (PWM) Sulsel menginisiasi diskusi terbatas terkait Prospek Pesantren Menghadapi Peradaban Bangsa di Era Millenium di Redaksi Tribun Timur, Jl Cendrawasih No 430, Makassar, Sulsel, Selasa (25/10/2016).

Hadir Rektor Unismuh Makassar Dr Rahman Rahim, Ketua LP3M PWM Sulsel Lukman Abdul Samad, Pembina Pesantren AnNadhlah Dr Firdaus Muhammad, Dosen FISIP Unismuh Makassar Arqam Azikin, Wakil Ketua LP3M PWM Husni Yunus, dan mahasiswa Pendidikan Ulama Tarjih (PUT) Unismuh Makassar.

Manager Produksi Tribun Timur AS Kambie menjadi moderator diskusi masa depan pesantren.

AS Kambie membuka diskusi dengan mengulas awal pesantren lahir di Indonesia.

"Kala itu Muhammadiyah memilih untuk mengurus ummat di perkotaan sedangkan NU memilih di desa dengan membangun pesantren," katanya.

Ia pun membeberkan bahwa TNI lah yang membangun pesantren di desa.

"Namun kali ini pesantren setelah Gedung WTC Amerika Serikat, Pesantren dipersepsikan tanda kutip adalah saran teroris," katanya.

Sehabis itu, Lukman Abdul Samad menjelaskan kondisi ulama saat ini sehingga Muhammadiyah fokus mengembangkan pesantren.

"Saat ini Muhammadiyah mengalami krisis ulama, sehingga kita bentuk pesantren yang fokus mendalami ilmu agama," ujarnya.

Sehingga, Rapat Koordinasi Nasional (Rakornas) Pesantren Muhammadiyah menjadi prioritas saat ini.

"Kenapa di Makassar, karena lembaga ini kita dirikan di Makassar," katanya. (*)

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved