Kedai Kopi Rumah Seduh, Ada Komik Pengolahan Kopi di Dindingnya
Juga memberikan edukasi kepada pengunjung melalui komik yang dilukis di dinding kedai.
Penulis: Nurul Adha Islamiah | Editor: Suryana Anas
Laporan Wartawan Tribun Timur, Nurul Adha Islamiah
TRIBUN-TIMUR.COM, MAKASSAR - Banyak kaum urban masa kini bersantai di kedai kopi usai pulang kantor. Suasana ini seringkali terlihat di kota-kota besar dengan jumlah kedai kopi yang semakin menjamur. Salah satunya Makassar. Gaya hidup menikmati secangkir kopi seperti ini sudah menjadi kebiasaan.
Hal tersebut berdampak pada bisnis kedai kopi yang kian berkembang. Pembuat kopi (barista) pun ikut populer di kalangan anak muda.
Salah satunya adalah owner Kedai Kopi Rumah Seduh (RS) di Jl Barrang Caddi, kecamatan Wajo, Makassar Andi Syaldi Zulkifli. Barista kelahiran 1991 ini memulai profesi barista sejak empat tahun lalu. Berpindah tempat kerja dari kafe satu ke kafe lainnya menjadi bekalnya mendirikan kedai sendiri di tahun 2015. Berbagai pelatihan dan penghargaan juga diraihnya.
"Idealisme saya berbeda dengan para pemilik kafe sebelumnya. Mereka fokus menyajikan kopi lokal. Sedangkan saya berpikir menyiapkan olahan kopi dari berbagai daerah di nusantara, supaya beragam variannya," tutur Syaldi.
Diakuinya, kedai Rumah Rindu dihadirkan bukan sekadar tempat ngopi pada umumnya. Tetapi memberikan edukasi kepada pengunjung melalui komik yang dilukis di dinding kedai. Lukisan tersebut "bercerita" proses pengolahan kopi.

Kedai Rumah Rindu dihadirkan bukan sekadar tempat ngopi pada umumnya. Tetapi memberikan edukasi kepada pengunjung melalui komik yang dilukis di dinding kedai. Lukisan tersebut "bercerita" proses pengolahan kopi.
"Salah satu ciri khas kedai adalah proses pengolahan kopinya. Kalau kafe menyediakan aneka menu, kedai fokus pada proses pengolahan yang bersifat manual," ujar Syaldi.
Beragam varian kopi dihadirkan Rumah Seduh mulai kopi Toraja, kopi Jawa Barat, kopi khas Jawa Tengah dan kopi khas Surabaya. (*)