ISI Sulsel akan Diskusikan Matinya Intelektualisme
Pengurus ISI juga akan menulis buku dengan judul Sosiologi Bugis Makassar, lalu Bunga Rampai Dinamika Kehidupan Sosial Masyarakat
Penulis: Arif Fuddin Usman | Editor: Anita Kusuma Wardana
TRIBUN-TIMUR.COM, MAKASSAR - Dosen Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Hasanuddin (FISIP Unhas) dan juga Ketua Komisi Pemilihan Umum (KPU) Sulsel, Muh Iqbal Latief memimpin Ikatan Sosiologi Indonesia (ISI) Sulsel.
Sejumlah progam kerja akan segera direalisasikan. Dikutip dari rilis yang diterima tribun-timur.com, pertama ISI Sulsel akan melakukan konsolidasi organisasi dengan melakukan pedataan dan pelacakan anggota ISI yang menyebar berkarier di kantor pemerintah dan swasta.
Selain itu, ISI Sulsel akan mengaktifkan program kerja berupa diskusi dengan mengangkat tema tentang matinya intelektualisme di Sulsel. “Kami juga akan mendiskusikan soal Makassar Smart City dan Society Smart City,” tegas mantan wartawan Harian Pedoman Rakyat ini.
Pengurus ISI juga akan menulis buku dengan judul Sosiologi Bugis Makassar, lalu Bunga Rampai Dinamika Kehidupan Sosial Masyarakat dari Berbagai Aspek dan Perspektif, buku sudut sosial, politik, hukum, budaya dan ekonomi.
Para pengurus harian menggelar rapat perdana di Kantor Gubernur Sulsel, Rabu (12/10/2016). Selain Ikbal Latief yang pimpin rapat, hadir wakil ketua Firdaus Suhaeb, wakil ketua II Syarifuddin Jurdi. Sekretaris Lukmanuddin, wakil sekretaris Moh Yahya Mustafa.
ISI atau dalam bahasa Inggris disebut Indonesian Sociological Association (INASA) merupakan lembaga profesi bagi para sosiolog, calon sosiolog dan peminat sosiologi di Indonesia.
Lembaga ini pertama kali didirikan pada tanggal 14 Oktober 1989 di Jakarta dengan tujuan mendorong penyebaran, pengembangan, dan pemanfaatan ilmu sosiologi.
Pelantikan pengurus ISI Sulsel dilakukan pada 29 September 2016 lalu oleh Ketua ISI Pusat yang juga Rektor Unhas, Prof Dr Dwia Aries Tina Pulubuhu MA. (*)