Wanita Sukabumi Nyaris Dijual
Begini Kronologis Dua Janda Asal Sukabumi, Dijual ke Papua Jadi PSK
Semua berawal saat mereka bertemu dengan pria yang bernama Dadu yang merupakan preman pasar di kampungnya.
Penulis: Fahrizal Syam | Editor: Ina Maharani
Laporan Wartawan tribun Timur Fahrizal Syam
TRIBUN-TIMUR.COM, MAKASSAR - Dua wanita muda asal Sukabumi, Jawa Barat LA (19) dan AS (16), nyaris jadi korban perdagangan manusia.
Keduanya berhasil kabur dari tempat penampungannya di Makassar sebelum diterbangkan ke Papua untuk dipekerjakan sebagai Pekerja Seks Komersial (PSK).
Saat ditemui di tempat perlindungan Dinas Sosial Sulsel, Selasa (11/10/2016), kedua wanita muda yang berstatus janda ini menceritakan bagaimana mereka ditipu untuk dijadikan.
Semua berawal saat mereka bertemu dengan pria yang bernama Dadu yang merupakan preman pasar di kampungnya.
Dadu kemudian mengenalkan keduanya kepada pria lain yang mereka sebut Mang Ujang. Ujang inilah yang kemudian menjanjikan keduanya untuk dipekerjakan di kafe di Makassar.
"Kami setuju dengan tawarannya, akhirnya kami berangkat bertiga sama Mang Ujang ke Jakarta pada tanggal 5 Oktober lalu, di sana kemudian tinggal beberapa hari lalu berangkat berdua ke Makassar," ungkal LA.
Tiba di Makassar, keduanya dijemput di bandara oleh mucikari yang bernama mami Siska. Mereka lalu dibawa ke sebuah rumah kost milik mami Cindy di Jl Riburane, Makassar.
Saat di rumah kost itulah keduanya diberitahu bahwa akan dibawa ke Papua, karena tak ada lowongan di Makassar, dan hanya ada di Papua.
"Di situ kami mulai curiga, apalagi mami Siska bilang kalau kami mau pulang ke kampung harus ditebus Rp 50 juta rupiah setiap orang," tutur LA.
LA melanjutkan, mami Siska sempat memberi tahu mereka bahwa di Papua mereka akan bekerja sebagai pemandu karaoke dan pelayan bagi tamu-tamu pria.
Mendengar itu, kedua wanita muda ini semakin panik. AS bahkan selalu menangis mendengar apa yang akan terjadi pada dirinya itu.
Tanggal 9 Oktober, keduanya kemudian berhasil kabur dari rumah kost setelah berhasil mengelabui mucikarinya.
Keduanya berhasil kabur dengan bantuan Ipul, pria asal Jawa Barat yang bekerja di Makassar. AS yang menghubungi Ipul melalui media sosial untuk meminta bantuan.
Ipul kemudian membawa keduanya ke Polsek Mamajang untuk mendapat perlindungan sebelum diteruskan ke Dinas Sosial Sulsel. (*)
