Ini 10 Fakta Hebatnya Marwah Daud Ibrahim, Mengejutkan Kok ‘Diperbudak’ Dimas Kanjeng?
Banyak yang menyayangkan mengapa Marwah bisa terjerumus di padepokan Kanjeng Dimas.
5. Dari guru ke politisi
Ia banting setir, tidak lagi tergiur mengikuti ayahnya yang menjadi guru. Ia melanjutkan ke Fakultas Ilmu Sosial Politik Jurusan Komunikasi Universitas Hasanudin yang diselesaikan tahun 1981. Selanjutnya, ia kembali terpilih sebagai mahasiswa teladan se Sulawesi dan mengantarnya ke forum nasional di Jakarta, bertemu kepala negara bersama para teladan se Indonesia. Saat itu juga dia sudah mulai terkenal sebagai seorang aktivisis di kampusnya.
6. Beasiswa ke Amerika
Prestasinya belum berhenti. Berbekal beasiswa, ia terbang ke Amerika untuk meraih master di American University, Washington DC, Amerika Serikat, jurusan Komunikasi Internasional, tahun 1982. Namun, sebelumnya ia menikah dulu dengan Ibrahim Tadju, rekan sesama aktivis semasa kuliah di Ujung Pandang.
7. Peneliti Bank Dunia
Di Amerika ia pun mengisi waktunya dengan bekerja sebagai asisten peneliti Unesco, dan Bank Dunia.
8. Bergelar PhD
Tampaknya ia memang berjodoh dengan Amerika, begitu meraih gelar Master, ia bekerja di BPPT. B.J. Habibie, ketua BPPT saat itu, memberinya beasiswa ke Amerika lagi. Di universitas yang sama, ia mengambil Komunikasi Internasional bidang satelit, dan meraih gelar doktor tahun 1989 sebagai lulusan terbaik (distinction). Dia bergelar PhD (philosophiae doctor).
9. Sekretaris ICMI
Sekembalinya dari Amerika Serikat, ia bergabung dengan organisasi ICMI (Ikatan Cendekiawan Muslim Indonesia), dengan menjabat sebagai Sekretaris Umum.
10. Golkar ke Gerindra
Puncak karir di Golkar ketika ia dipercaya menjadi Ketua DPP Golkar Pusat pada 1999. Namun sejak April 2015 menjadi politikus Partai Gerindra.