Ratusan Pelajar dan Aktivis Ikuti Diskusi Bahaya Laten Komunis di Sinjai
"Salah satu bukti nyata adakah kelompok Radikal ISIS, AlQaedah, GAM, OPM dan Gafatar dan aliran sesat lainnya," kata Maskun
Penulis: Samsul Bahri | Editor: Anita Kusuma Wardana
Laporan Wartawan Tribun Timur, Syamsul Bahri
TRIBUN-TIMUR.COM, SINJAI - Ratusan pelajar aktivis dan dari berbagai organisasi dan instansi di Kabupaten Sinjai mengikuti diskusi Bahaya Laten Komonis yang diselenggarakan Kodim 1424 Sinjai, Sulawesi Selatan di Eks Kantor Bupati Sinjai.
Kegiatan tersebut dalam rangka peringatan penumpasan Gerakan 30 S PKI yang jatuh pada tanggal 30 September hari inu.
Komando Distrik Militer (Kodim) 1424 Sinjai Letkol Infanteri Maskun Nafik mengatakan, ancaman pengaruh
radikal, terorisme dan laten komunis sudah mulai ada.
Menurutnya, ancaman tersebut bisa masuk melalui media sosial, lingkungan sekitar. Sehingga diperlukan upaya pencegahan dalam bentuk sosialisasi penanaman pancasila.
"Salah satu bukti nyata adakah kelompok Radikal ISIS, AlQaedah, GAM, OPM dan Gafatar dan aliran sesat lainnya," kata Maskun dihadapan peserta dialog, Jumat (30/9/2016).
Atas munculnya gerakan tersebut di Indonesia. Maka diharapkan generasi muda bangkit melawan pemahaman menyesatkan itu.
Dalam kegiatan itu hadir pula Wakil Bupati Sinjai, Andi Fajar Yanwar. Ia mengatakan, sosialisasi ini perlu mendapatkan perhatian penuh apalagi Sinjai pernah ada warganya yang masuk kelompok Gafatar. Dimana, sosialisasi tersebut harus sampai di tingkat kecamatan dan pelosok desa. (*)