Makassar Mulia
Kota Makassar Komitmen Dalam Kreatifitas

Haji 2016

Kisah Haji Bando, 10 Tahun Menabung untuk Berhaji, Meninggal Saat Perjalanan Kembali ke Makassar

Bando meninggal saat pesawat sudah memasuki wilayah Indonesia, tepatnya di daerah Batam

Editor: Suryana Anas
TRIBUN TIMUR/ALFIAN
Jenazah salah satu Jamaah Haji Kloter V asal Kabupaten Bulukumba Sulawesi Selatan, Bando Duppai Tinrian Binti Duppai (63), telah tiba di Bandara Sultan Hasanuddin, Jumat (23/9/2016) sekitar pukul 15.30 Wita. 

TRIBUN-TIMUR.COM, MAKASSAR- Jamaah Haji yang meninggal di atas pesawat dari Mekkah dalam perjalanan ke Makassar asal Dusun Batukeke, Desa Bontobangun Kecamatan Rilau Ale, Kabupaten Bulukumba, Bando Binti Paduppai Paninri (70).

Sebelum berangkat ke Tanah Suci Mekkah, almarhum menabung 10 tahun. Tabungan itu adalah kentungan menjualan sapi, cokelat, cengkeh dan hasil bumi lainnya.

"Tante saya ini sudah menabung 10 tahun baru bisa baik haji," kata kemenakan almarhumah Alimuddin saat ditemui di rumah duka, Jumat (23/9).

Almarhum Bando adalah jamaah Kloter V Debarkasi Makassar.

Perawan tua asal Bulukumba ini, meninggal dunia di kabin pesawat pesawat Garuda Nomor Penerbangan GA 135, tujuan Bandara Internasional Sultan Hasanuddin, Makassar.

Dia ini meninggal dunia, Jumat (23/9) sekitar pukul 01.30 waktu Arab Saudi. Dilaporkan, Bando meninggal saat pesawat sudah memasuki wilayah Indonesia, tepatnya di daerah Batam sekitar pukul 11.00 Wita.

Almarhumah memiliki riwayat penyakit asma dan jantung.

"Kondisinya memang sudah cukup parah, sebab sebelumnya beberapa hari sempat dirawat akibat penyakit jantung dan asma yang ia derita," ujar salah satu tim kesehatan Haji Indonesia Kloter V, dr Ikhwan.

Berita selengkapnya dapat dibaca pada edisi cetak Harian Tribun Timur, Sabtu (24/9/2016) hari ini. (*)

Sumber: Tribun Timur
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved