Polemik Kerajaan Gowa
Adnan Dinilai Injak Harga Diri Tokoh Adat, Keraton se Nusantara Siap Turun ke Gowa
Keluarga Kerajaan Barru, Andi Syrifuddin Manginnyarrang mengutuk keras tindakan Bupati Gowa sudah menginjak harga diri tokoh adat.
Penulis: Waode Nurmin | Editor: Anita Kusuma Wardana
Laporan Wartawan Tribun Timur Wa Ode Nurmin
TRIBUN-TIMUR.COM, SUNGGUMINASA- Kerajaan se Nusantara mulai mengambil sikap atas dampak perseteruan antara Pemerintah Gowa dengan Kerajaan Gowa.
Bahkan kurang lebih 4.000 anggota dari Ikatan Cendikiawan Keraton Nusantara (ICKN) menyatakan siap turun bergabung melawan tindakan semena-mena yang sudah dilakukan Bupati Gowa, Adnan Purichta IYL.
Keluarga Kerajaan Barru, Andi Syrifuddin Manginnyarrang mengutuk keras tindakan Bupati Gowa sudah menginjak harga diri tokoh adat.
Baca: Dihujat Akibat Konflik Adat di Gowa, Bupati: Ada yang Sesatkan Arti Pengukuhan Saya di LAD
"Gowa itu bukan kerajaan kecil. Hampir disemua kabupaten, ada keturunan Raja Gowa. Bahkan se Nusantara, Gowa itu dikenal. Solo dan Kerajaan Bima itu masih ada hubungan keluarga dengan Gowa. Jadi 4000 anggota ICKN siap turun untuk melakukan pendampingan, "katanya saat ditemui di kediaman keluarga Kerajaan Gowa, Patta Ago, Jl. Istana, Rabu (14/9/2016).
Puang Syrifuddin pun menegaskan jika ribuan massa dari seluruh Nusantara ini sudah bergerak.
Mereka mengaku mengutuk keras tindakan pengrusakan yang dilakukan orang-orang pemerintahan Gowa.
"Waktu saya melihat orang-orang itu membuka paksa, perasaan saya sedih. Siapa mereka yang tidak punya hak melakukan itu. Adnan itu sudah menginjak - nginjak sejarah kami," katanya lagi.
Anggota ICKN, Andi Andriagus, yang ikut dalam pertemuan di Clarion Hotel and Convention Center sebelumnya, pun menganggap tindakan seolah diinjak-injak Adnan melebih Belanda.
"Apa yang dilakukan Adnan sudah melebih kebiadaban Belanda. Mereka saja saat itu tidak pernah menyentuh hal-hal yang sensitif,"katanya.
Baca: Ketua DPRD Gowa: Bupati Dikukuhkan Sebagai Ketua LAD, Bukan Sombayya
Agus yang juga perwakilan Kerajaan Bulukumba, menganggap jika pemerintah dan kerajaan harus bersinergi. Tidak berbicara siapa memimpin dan pemimpin.
"Adnan disini ingin memecahkan adat istiadat. Ini sama saja kecelakaan sejarah. Kita tidak ingin para penerus kita nantinya ketika ditanya siapa Raja Gowa, mereka akan jawab Adnan. Bukan Andi Maddusila Daeng Mannyonri Karaeng Katangka Sultan Alauddin II,".
Olehnya, dalam petisi ada beberapa poin yang dibuat ICKN, yakni kembalikan harkat martabat Kerajaan Gowa, meminta kepada seluruh jajaran pemerintah sampai pusat untuk turun tangan menyelesaikan persoalan ini, meminta kepada Presiden RI Jokowi dan Kementerian Dalam Negeri Penguatan dari pusat harus dipusat untuk mencabut LAD tersebut.
Keluarga kerajaan yang tergabung dalam Ikatan Cendikiawan Keraton Nusantara (ICKN) berkumpul di
Kediaman keluarga Kerajaan Gowa, Patta Gowa, Rabu (14/9/2016).