Idul Adha 1437 H
Ketum PP Muhammadiyah: Mari Menyembelih Egoisme
Ia membawa khotbah dengan judul "Memaknai Ibadah Haji dan Qurban" di depan ribuan jamaah Salat Id.
Penulis: Muh. Hasim Arfah | Editor: Anita Kusuma Wardana
Laporan Wartawan Tribun Timur, Hasim Arfah
TRIBUN-TIMUR.COM, MAKASSAR- Ketua Umum Pimpinan Pusat (PP) Muhammadiyah, Dr Haedar Nashir menjadi khatib pada Salat Idul Adha 1437 H di halaman Kampus Unismuh Makassar, Jl Sultan Hasanuddin, Makassar, Sulsel, Senin (12/9/2016).
Ia membawa khotbah dengan judul "Memaknai Ibadah Haji dan Qurban" di depan ribuan jamaah Salat Id.
Dalam sambutannya, Haedar mengajak masyarakat Sulsel untuk mengambil makna hakiki dari ajaran ketulusan, cinta, dan pengorbanan Ibrahim.
"Mari menyembelih egoisme, mengambil makna hakiki dari ajaran ketulusan, cinta, dan pengorbanan Ibrahim, Ismail dan Siti Hajar sebagai model perilaku emas,"ujarnya.
Ia juga mengajak untuk merawat perilaku pada jalan lurus dan benar. Meminta untuk tidak terjerembab ke
jurang bathil dan kemusyrikan.
"Jiwa fitrah yang dihidupkan dengan ibadah dapat meredam hawa nafsu yang selalu menyala dalam manusia
diri selaku insan yang hidup dalam hukum duniawi," katanya.
Haedar juga mengatakan manusia beriman sedang diuji dari harta, tahta, dan pesona dunia yang serba menghalalkan apa saja.
Kehidupan politik yang serba bebas, ekonomi yang serba kapitalistik, dan budaya populer yang memuja kesenangan indrawi, membuat masyarakat kehilangan nilai-nilai Ilahi yang bermakna utama.
Atas nama agama, politik, ekonomi,dan apa saja terjadi saling rebut akses kehidupan yang sangat keras.
"Sebagian manusia tampil dalam sosok-sosok ganas, yang bergigi dan bercakar merah seperti yang ditulis Tennyson. Akibatnya dalam kehidupan berlaku hukum homo homini lopus, bahwa manusia karena kepentingannya yang serakah saling memangsa satu sama lain," katanya
Sehingga, Haedar menganggap inilah benih konflik dan segala bentuk fasad fil-ardl yang harus dibebaskan dan dicerahkan dengan nilai-nilai ibadah kurban, haji, dan Idul Adha.
"Marilah di akhir khutbah ini kita bermunajat kepada Allah agar hidup di dunia ini senantiasa berada di jalan-Nya, beribadah dan menjalankan tugas kekhalifahan dalam bimbingan-Nya, serta di akhirat kelak menjadi penghuni Jannatun Na'im dalam karunia-Nya. Amin ya Rabb amin," ujar Haedar menutup khotbah-nya. (*)