Celoteh Warga: Agar Cepat Selesai, Segini Duit Dihabiskan untuk Nyogok saat Urus e-KTP
Sebab, jika tidak memegang e-KTP atau telat, Anda bakal kesulitan mengurus 11 urusan berikut mulai Oktober 2016. Apa saja? Termasuk menikah.
TRIBUN-TIMUR.COM - Kementerian Dalam Negeri akan menonaktifkan data Kartu Tanda Penduduk (KTP) konvensional atau KTP lama mulai, Sabtu (1/10/2016).
Penonaktifan dilakukan sehubungan dengan peralihan dari KTP konvensional ke KTP elektronik atau e-KTP.
Jadi, Anda warga negara Indonesia yang masih memegang KTP konvesional, segeralah mengurus e-KTP.
Kesempatan masih terbuka hingga 30 September 2016.
Sebab, jika tidak memegang e-KTP atau telat, Anda bakal kesulitan mengurus 11 urusan berikut mulai Oktober 2016.
Apa saja?
1. Tidak dapat memohon penerbitan Surat Izin Mengemudi,
2. Tidak dapat membeli kendaraan bermotor,
3. Tidak dapat menggunakan fasilitas BPJS Kesehatan,
4. Tidak dapat membuat fotokopi e-KTP
5. Tidak dapat menikah di Kantor Urusan Agama atau Kantor Dinas Kependudukan dan Catatan Sipil,
6. Tidak dapat membeli kartu perdana telepon seluler,
7. Tidak dapat mengikuti Pemilihan Umum dan Pemilihan Kepala,
8. Tidak dapat membuka rekening bank,
9. Tidak dapat membuat paspor,
10. Tidak dapat membeli tiket perjalanan,
11. Dinyatakan sebagai penduduk pemilik identitas ilegal.
Di Kota Makassar, Sulawesi Selatan, warga kini berbondong-bondong mendatangi Kantor Dinas Kependudukan dan Catatan Sipil Kota Makassar untuk mengurus e-KTP.
Sebenarnya, pengurusan e-KTP sangat mudah lantaran digratiskan.
Saat datang di Kantor Dinas Kependudukan dan Catatan Sipil, warga yang akan bermohon diterbitkan e-KTP-nya harus membawa Kartu Keluarga dan KTP konvensionalnya.
Penerbitan e-KTP dibutuhkan waktu sekitar dua pekan, sebagaimana dijanjikan pemerintah.
Namun, masih ada warga ogah segera bermohon diterbitkan e-KTP-nya lantaran sejumlah alasan.
Setidaknya, itu diketahui dari celoteh mereka melalui fanpage “Tribun Timur Berita Online Makassar” pada Facebook.
Dari celoteh tersebut diketahui jika mengurus e-KTP tak secepat dijanjikan pemerintah.
Butuh berbulan-bulan atau dua hingga tiga tahun lalu mengurus, tapi hingga sekarang belum terbit.
Selain itu, prosedurnya dianggap masih berbelit-belit.
Sebenarnya, ada cara pintas agar e-KTP segera diterbitkan, yakni menyogok petugas pelayanan.
Berapa nilai sogokannya?
[baca juga: Wajib Diketahui, 11 Urusan Ditolak Mulai Oktober 2016 Jika Tak Punya e-KTP Termasuk Menikah]
Berikut ini komentar facebookers soal pelayanan penerbitan e-KTP.
Akun Anwar menulis komentar, “Saya sudah daftar Ektp di kecamatan Tamalanrea sejak bulan juni 2016. Sampe skarng blm keluar2. Alasan di kecamatan katanya blanko habis. Lalu saya cek di dinas catatan sipil katanya belum di cetak. Lalu muncul aturan seolah2 hanya masyarakat yang tidak mau mengurus. Perbaiki dlu pelayananx baru bkin aturan. Ada banyak sekali alasan di kantor terkait. Kadang ofline lah. Inilah. Itulah. Akhirnya lama diurusx.”
Akun Elson Sariwating menulis komentar, “Pelayanan di Capil diperbaiki dlu...masih banyk calo n korupsi minta2 uang disana biar cepat selesai proses pengurusan KTP..disuruh cepetan buat padahal pelayanan masih sangat buruk...coba deh di capil Gowa Sulsel..kasihan msyrakat Kecil..”
Akun Azzah Tholding mengungkapkan nilai sogokan atau pungutan liar melalui komentar, “Kmrn saya dtang ke disduk mau bikin e ktp pake ktp kampung , kt bpk mentei bisa mengurus tnpa surat pindah sampe sana ktnya g bisa hrs bla bla bla , disaat itulah ad ibu2 pakai seragam kyk pns gtu, stlh ngobrol ngalor ngidul eh ternyata nawarin bikin e ktp 800rb 2 ktp. Tp sya menolak toh jg pnya uang sgtu klopun ada mending buat beli susu anak gue.”
Akun Momy O'an Nyonya membenarkan jika terjadi pungutan liar,”iyaa bnr 800rb karuhan buat susu anak ya mba,drpd bkin E ktp,ktnya gratis tapi tetp aja byar,sy jg msh pk ktp lama.”
Akun Sainal Abidin juga membenarkan jika harus nyogok, “Kalo nyogok cepat jadinya tuh ektp.”
Akun Yustina Hapsari bertanya nilai sogokannya,”Suapnya berapa duit bro? Soalnya ak mau buat males Antri.”
Akun Sainal Abidin menjawab, “Saya waktu itu 150ribu langsung jadi. Tapi syaratnya berkas harus lengkap yah.”
Akun Bayu Ulung menulis komentar, “Pak menteri yg terhormat... cb bapak turun kelapangan dulu..dicek..kenapa kok pada blm pny e ktp...alasannya apa..apa masyarakat nya apa sistem pelayanannya...klo baca komen2 diatas seperti nya pelayanan nya yg salah..istri saya sudah 1.5 th bikin e ktp g kluar2.. Jur kepriwe...klo ditanya alasannya buanyak sampe jeleh le takon pak...mohon perhatian nya pak..kan untuk kepentingan negara mbok dipermudah to pak..ini kok malah dipersusah.. Masyaallah...”
Akun Andi Ophyq menulis komentar, “Perbaiki dlu pelayanan e-KTP baru kasih keluar aturan....seenakx aja ngeluarin aturan tanpa mau tahu apa kekuranganx....”
Akun Britney Alfin Muskananfola menulis komentar, ”makanya saat ngurus E-KTP jangn bnyak koncreng apa...tinta abis,tinta abis,mezin rusak laaaah....hmmmm banyak alasan ...parsetan.”
Akun Fad Pratama menulis komentar, ”ap e.ktp udh 3thun ngk siap2. kalau byak duit cpat siap....skrang tdak berlaku e.ktp bsa hdup aj dh syukur.......”
Akun Acankjie menulis komentar, “Gimana mau urus klau banyak sekali alasanx,,...inilah. ,,,itulah,,...perbaiki dulu pelayananx agar masyarakat nyaman mengurusx,,,,jgn seenakx saja kasih keluar peraturan tp pelayananx buruk,,,,,
Akun Ratna Juwita menulis komentar, “Biasa aturan tuk meras rakyat....pelayanan ga becus aja banyak aturan.”
Akun May Gadiz Kediri menulis komentar, “Q dulu pernah bkin udah slsai surat2 ya nah waktu mau foto bolak balik ke kecmtan ktya lm ad cz tukang fto lm ada?nah bsok ya udah mau terbang dikasih no tlv y ra tlv.”
Akun Dhesy Chabiebanet menulis komentar,”Alah ribet w bkin dah 1thun tpi gk jdi2 alesan blangko abiz...
Tlong pak jokowi tulusuri stiap klurahan knp rakyat di susah untuk bkin e-ktp.”
Akun Ady Kuzsov menulis komentar, “Saya sdh photo thn 2013,tp sampai skg blm cetak E ktpnya.”
Akun Henry Ui menulis komentar, “Ia di kecamatan saya juga seperti itu,dari 2 bln yg lalu saya ke kecamatan untuk mengurus e-ktp tp kata pihak kecamatan blanko'a habis dan bulan 10/2016 baru ada blanko.klu kejadian seperti ini siapa yg wajib di salahkan?pemerintah'a,kecamatan'a atau rakyat'a?saya minta pengumuman ini jangan terlalu di besar2 kan karna keadaan ini bisa di manfaatka pegawai2 kecamatan yg nakal untuk mencari keuntungan dengan memanfaatkan batas waktu pembuatan e-ktp ini.thaks......”(*)