CITIZEN REPORTER
TN Babul Latih Masyarakat Jadi Pemandu Wisata
Aziz menjelaskan, peserta yang mengikuti pelatihan tersebut merupakan masyarakat yang tinggal di sekitar tujuh site wisata yang dikembangkan
Penulis: CitizenReporter | Editor: Anita Kusuma Wardana
Taufiq Ismail
Staf TN Babul
Melaporkan dari Makassar
TRIBUN-TIMUR.COM-Taman Nasional Bantimurung Bulusaraung (TN Babul) melatih 30 masyarakat sebagai pemandu wisata, sejak Kamis (25/8/2016) hingga Jumat (26/8/2016) di Grand Palace Hotel, Makassar.
Dalam pelatihan ini turut melibatkan Himpunan Pramuwisata Indonesia (HPI) Sulawesi Selatan dan Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Maros, serta Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Pangkep.
Kegiatan tersebut merupakan upaya peningkatan kapasitas interpreter atau pemandu wisata alam bagi pengelola site wisata alam TN Babul.
Dimana, melalui kegiatan ini diharapakan dapat meningkatkan kemampuan pemandu lokal yang berada di sekitar site wisata yang dikembangkan TN Babul. Sehingga pelayanan terhadap pengunjung di kawasan wisata alam menjadi lebih baik.
“Pemandu ini harapkan sebagai perpanjangan informasi kepada pengunjung tentang potensi yang dimiliki TN Babul” ujar Kepala Sub Bagian Tata Usaha TN Babul, Abdul Aziz Bakry.
Aziz menjelaskan, peserta yang mengikuti pelatihan tersebut merupakan masyarakat yang tinggal di sekitar tujuh site wisata yang dikembangkan pihak TN Babul.
Ke tujuh site wisata TN Babul, yakni kawasan Wisata Bantimurung, Kawasan Wisata Pattunuang Asue, Kawasan Situs Prasejarah Leang-Leang, Kawasan Wisata Pengamatan Satwa Karaenta, Kawasan Gua Vertikal Leang Pute, Kawasan Permandian Alam Leang Lonrong dan Kawasan Pegunungan Bulusaraung.
Kepala Balai TN Babul, Sahdin Zunaidi menambahkan, pengembangan tujuh site wisata tersebut sangatlah penting.
"Visi pengelolaan Taman Nasional Bantimurung Bulusaraung adalah menjadikan Taman Nasional Bantimurung Bulusaraung sebagai Destinasi Ekowisata Karst Dunia,"jelasnya.
Untuk mengasah kemampuan teknis memandu, peserta mendapat materi tentang teknik pemanduan, etika pemanduan dan teknik pelayanan pemanduan dari HPI Sulsel.
Sementara pihak Dinas Kebudayaan dan Pariwisata akan menerbitkan guide lisence atau kartu pemandu bagi para peserta.(*)