Makassar Mulia
Kota Makassar Komitmen Dalam Kreatifitas

Agar Mahasiswa Selamat dari Pengaruh ISIS, Ini Nasihat Jubir Wapres

“... jangan pernah meninggalkan dosen, bertanyalah karena mereka adalah otangtua kalian selama perkuliahan,” jelas Uceng.

Penulis: AS Kambie | Editor: AS Kambie
Courtesy: Herwin/alumnus Fisipol Unhas
JUBIR Wapres Jusuf Kalla, Husain Abdullah, foto bareng dosen Fisipol Unhas usai menyampaikan nasihat di hadapan mahasiswa baru di Kampus Unhas, Tamalanrea, Makassar, Kamis (18/8/2016). 

TRIBUN-TIMUR.COM, MAKASSAR - Juru Bicara Wakil Presiden (Jubir Wapres) Jusuf Kalla, Husain Abdullah, memberikan pencerahan di hadapan mahasiswa baru (maba) Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik (Fisipol) Universitas Hasanuddin (Unhas) di Kampus Unhas, Tamalanrea, Makassar, Kamis (18/8/2016) siang.

Uceng, sapaan alumnus Jurusan Hibungan Internasional (HI) Fisipol Unhas itu, mengingaykan yuniornya akan bahaya gerakan radikalisme internasional.

“Kita harus mencermati dan jangan sampai terseret dalam faham atau gerakan radikalisme internasional. Kita lihat ancaman ISIS mampu merambah dengan cepat tanpa kita sadari,” kata Uceng.

Salah satu trik jitu agar selamat dari pengaruh paham radikalisme seperti ISIS, menurut Uceng, adalah rajin bertanya ke dosen.

Dia mewanti-wanti mahasiswa agar tidak larut dalam semangat kemandirian sehingga ogah bertanya dosen.

“Meskipun kehidupan kemahasiswaan dilandasi semangat kemandirian, jangan pernah meninggalkan dosen, bertanyalah karena mereka adalah otangtua kalian selama perkuliahan,” jelas Uceng.

Satu lagi pesan mantan jurnalis televisi itu, “Masuklah dengan baik di HI, tetapi keluarlah menjadi insan lebih baik berilmu tinggi dilandasi budi pekerti yang teladan.”

Hal lain yang diingatkan Uceng adalah nasionalisme. Menurutnya, nasionalisme tidak boleh pudar, kapan pun dan di manapun, karena itulah bekal menjaga kedaulatan bangsa.

“Tetapi sebagai bangsa terbuka kita juga perlu respek terhadap nilai-nilai universal yang mengedepankan persamaan serta kesetaraan tanpa perbedaan SARA,” kata Uceng.

Alumnus Fisipol Unhas, Herwin SSos, mengatakan, nasihat Uceng ke maba itu terdengar sederhana, tapi sarat makna. "Gaya Pak Uceng memang seperti itu, bicaranya sederhana, tapi langsung menyentuh persoalan," kata Daeng Ewink, sapaan Herwin.

Setelah menyampaikan materi pembekalan maba, Uceng foto bareng dengan sejumlah dosen Fisipol Unhas. Sejumlah dosen guyon menyebut Uceng "Pak Wali!"(*)

Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved