Dosen FISIP Unismuh Makassar Pembicara di Thammasat University Thailand

Laporan Wartawan Tribun Timur, Hasrul

TRIBUN-TIMUR.COM, MAKASSAR - Dosen Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik (Fisip) Universitas Muhammadiyah (Unismuh) Makassar menjadi pembicara pada International Conference on Public Organization (ICONPO) VI di kampus Thammasat University Bangkok, Thailand.

Konferensi dengan tema Open Government, Democratic Governance and Public Administration berlangsung dua hari, Rabu-Kamis (10-11/8/2016).

Pada konferensi tersebut terdaftar ada dua dosen Fisip Unismuh Makassar yang menjadi pembicara. yaitu Dr Abdul Mahsyar dari Ilmu Administrasi Publik dan Andi Luhur Prianto dari Ilmu Pemerintahan.

Kedua dosen tersebut tampil menyajikan hasil penelitiannya di tengah ratusan ilmuan sosial politik yang berhimpun pada Asia Pacific Society for Public Affairs (APSPA).

Masyar, yang juga Ketua Program Magister Administrasi Publik Pascasarjana Unismuh, mengeksplorasi kualitas pelayanan publik yang masih jauh dari ekspektasi publik.

Sementara Andi Luhur yang juga Ketua Jurusan Ilmu Pemetintahan FISIP Unismuh tersebut tampil dengan topik tata pemerintahan yang terbuka justru membuat pemerintah daerah menjadi semakin tertutup, dalam hal partisipasi dan transparansi.

Andi Luhur, mengatakan kegiatan tersebut menjadi ajang yang sangat bermanfaat dari sisi pengembangan jejaring institusi Fisip Unismuh Makassar.

"Banyak manfaat yang diperoleh dari kegiatan ini. Kita sudah menjadi bagian dari jejaring ilmuan sosial politik di tingkat Asia Pasifik. Agenda kita kedepan adalah Fisip Unismuh harus memanfaatkan jejaring ini untuk pengembangan layanan akademik dan publikasi internasional. Jalan reputasi internasional sedang kita lewati," kata, Andi Luhur kepada tribun timur.com, Jumat (12/8/2106).

Kegiatan tersebut juga menjadi bagian dari konsolidasi awal bagi Fisip Unismuh Makassar yang juga akan menghelat International Conference on Ethics in Governance (ICONEG) pada 19-20 Desember 2016 mendatang.

Konferensi seperti sangat strategis untuk menjadi media diseminasi dan publikasi keilmuan sekaligus perluasan jejaring internasional untuk peningkatan reputasi institusi, lanjut Andi Luhur.