Mbah Mijan Lihat Eksekusi, Ternyata Malah Seperti Inilah Reaksi Freddy Budiman saat Ditembak Mati
Proses eksekusi terhadap terpidana mati kasus narkoba Freddy Budiman berlangsung pada Jumat (29/7/2016), pukul 00.45 WIB.
TRIBUN-TIMUR.COM - Proses eksekusi terhadap terpidana mati kasus narkoba Freddy Budiman berlangsung pada Jumat (29/7/2016), pukul 00.45 WIB.
Eksekusi dilakukan di Lapangan Tembak Panaluan, Lapas Nusakambangan, Kabupaten Cilacap, Jawa Tengah.
Saat eksekusi berlangsung, kawasan sekitar Lapas Nusakambangan diguyur hujan deras disertai guntur menggelegar.
Sebagian lampu di Lapas juga dimatikan agar eksekusi berlangsung tenang.
Paranormal, Mbah Mijan mengaku menerawan detik-detik eksekusi mati.
“Sempat ikut menerawang, hanya saja kejadiannya sangat cepat. Tak ada yang horror, cuma hujan lebat membuat merinding,” tulis Mbah Mijan dalam kicuannya melalui akunnya pada Twitter @mbah_mijan, Jumat (29/7/2016).
Host program televisi “Jejak Paranormal” tersebut mengungkapkan hasil penerawangannya saat menanggapi pertanyaan tweeps.
Sempat ikut menerawang, hanya saja kejadiannya sangat cepat. Tak ada yang horror, cuma hujan lebat membuat merinding https://t.co/Gv14t1DQSn
— Mbah Mijan (@mbah_mijan) July 29, 2016
Jika sempat menerawang, lantas seperti apa reaksi Freddy saat ajal menjemputnya?
“Saya melihat tak meronta, dalam kondisi kepala tertutup, dalam hitungan beberapa detik, kepala tertunduk dan selesai,” kicaunya.
Saya melihat tak meronta, dalam kondisi kepala tertutup, dalam hitungan beberapa detik, kepala tertunduk dan selesai https://t.co/w9EvUuPWOv
— Mbah Mijan (@mbah_mijan) July 29, 2016
Menurut Mbah Mijan, Freddy tenang saat peluru menembus tubuhnya karena telah siap secara lahir dan batin menghadapi apa yang akan terjadi.
“Orang yang mengetahui ajalnya sendiri mungkin lebih tenang, karena ada kesempatan bersiap dari lahir dan batinnya,” lanjut dia dalam kicuannya sekaligus menanggapi lagi tweeps.
Sejak pukul 00.00 WIB, Jumat (29/7/2016), Mbah Mijan mengaku matanya tak dapat terpejam lantaran penasaran melihat setiap kali ada eksekusi mati.
Selain menerawang, dia menaruh harapan agar eksekusi mati ini menjadi momentum untuk menekan jumlah kasus penyalahgunaan narkoba di Indonesia.
Diharapkan pula pengakuan Freddy soal adanya jenderal membekingi bisnis “barang haram” itu menjadi awal membongkar sindikat peredaran narkoba di negeri ini.
“Sudah saatnya, oknum itu di lirik! Kalau hanya berantas di depan, tapi main di belakang, peredaran narkoba akan semakin menggila #Momentum,” kicaunya.
18 Fakta
Nah, selain itu, mungkin Anda juga perlu mengenal sosok Freddy lebih dalam walau kini dia telah tiada.
Berikut ini ada 18 fakta terkait dengan almarhum.
1. Lahir di Surabaya, Jawa Timur, 19 Juli 1976,
2. Putra pertama dari tiga bersaudara dari pasangan almarhum Nanang dan Nursiyah,
3. Keluarganya kini tinggal di Krembangan Baru VII/6A, Kelurahan Kremabangan, Kecamatan Kemayoran, Kota Surabaya.
Rumah di Krebambangan baru kini menjadi rumah duka,
4. Jenazah Freddy akan dimakamkan di TPU Kalianak (Mbah Ratu), Jl Demak, Surabaya,
5. Freddy dieksekusi melalui tembak mati, Jumat (29/7/2016), sekitar pukul 00.45 WIB,
6. Selain Freddy, turut dieksekusi mati Seck Osmani (warga Senegal), Humprey Eijeke (warga Nigeria) dan Michael Titus (warga Nigeria).
7. Freddy menjalani hukuman itu saat usainya menginjak 40 tahun,
8. Dieksekusi pada 10 hari pasca ulang tahunnya ke-40,
9. Sebelum dieksekusi, Freddy menjadi seorang mualaf,
Namun, Kepala Sub-Direktorat Komunikasi Direktorat Jenderal Pemasyarakatan Kementerian Hukum dan HAM, Akbar Hadi mengatakan, Freddy menjadi mualaf pada usia delapan tahun,
10. Saat ditahan di Lembaga Pemasyarakatan (Lapas) Gunung Sindur, Kabupetan Bogor, Jawa Barat, Freddy menjadi sosok alim, sebagaimana diceritakan petugas lembaga pemasyarakatan itu.
Saban hari, dia rajin mengaji, salat, dan mendengarkan ceramah agama,
11. Saat di dalam penjara, Freddy sempat diisukan bergabung dengan kelompok radikal ISIS, namun hingga kini tidak dapat dibuktikan.
Isu itu berhembus sebab dia akrab dengan terpidana kasus terorisme,
13. Karena kasus narkoba, Freddy pindah-pindah Lapas.
Lapas pernah dihuni, yakni Lapas Khusus Cipinang (2012-2013), Lapas Salemba (2015), Lapas Gunung Sindur (2015), dan terakhir di Lapas Nusakambangan (2013 dan 2016).
14. Saat di Lapas Cipinang, Freddy terpergok mengonsumsi sabu-sabu di ruang Kepala Lapas Cipinang.
Selain itu, dia juga berulang kali berhubungan intim dengan kekasihnya di penjara itu, yakni Anggita Sari dan Vanny Rosyanne.
Anggita dan Vanny merupakan model untuk konten dewasa.
15. Freddy divonis hukuman mati oleh Majelis Hakim Pengadilan Negeri Jakarta Barat atas kasus penyelundupan 1.412.476 butir ekstasi dari Tiongkok pada Mei 2012,
16. Tiga tahun sebelumnya, pada tahun 2009, dia ditangkap memiliki 500 gram sabu-sabu.
Atas kasus tersebut, dia divonis 3 tahun dan 4 bulan.
17. Pada tahun 2011, Freddy ditangkap memiliki ratusan gram sabu dan bahan pembuat ekstasi.
18. Freddy menjadi terpidana selama 18 tahun karena kasus narkoba bermodus memasukan “barang haram” itu ke dalam akuarium di truk kontrainer.
Narkoba itu dipasok ke Pulau Sumatera.(*)