Luhut: Enggak Pernah Ngomong Presiden akan Reshufle Menteri
"Jokowi itu selalu turun ke bawah. Presidennya aja turun, menterinya juga dong! Kalau menterinya enggak mau turun, tentu akan diganti Presiden,"
TRIBUN-TIMUR.COM- Menteri Kordinator Bidang Politik dan Keamanan (Menkopolhukam) Luhut Binsar Panjaitan menyinggung soal reshuffle kabinet saat memberikan kuliah di STT HKBP Nommensen, Siantar, Senin (25/7/2016).
Dalam kuliahnya, Luhut menegaskan, Presiden Joko Widodo tidak pernah mengeluarkan kata-kata reshuffle.
"Enggak pernah ngomong Presiden akan me-reshufle menteri. Kalau dia mau reshuffle pun silahkan. Ngapain kita yang ribut? Itu hak Beliau," katanya.
Namun, ia menuturkan, Jokowi akan mengganti menteri yang tidak bisa mengikuti ritme kerja Presiden.
"Jokowi itu selalu turun ke bawah. Presidennya aja turun, menterinya juga dong! Kalau menterinya enggak mau turun, tentu akan diganti Presiden," ujarnya.
Luhut juga menyampaikan, banyak program pembangunan infrastruktur yang harus dikerjakan pemerintah sehingga harus dipantau langsung.
"Banyak pembangunan, baik jalan maupun fasilitas lainnya. Harus dipantau dengan turun ke lokasi. Dalam waktu dekat ini saya akan ke Kalimantan untuk memantau pembangunan jalan. Jadi enggak bisa lagi gak turun ke lapangan," ujarnya.
Luhut juga memuji Jokowi, yang sudah berkali-kali datang ke daerah Danau Toba. "Cuma Jokowi, Presiden yang datang ke Danau Toba berturut-turut dalam waktu setahun dan bermalam," ujarnya.
Dalam kunjungannya ke Sumut kali ini, Luhut juga menghadiri acara penandatanganan Surat Keputusan tentang Rencana Aksi Penataan Kawasan Danau Toba oleh Gubernur Sumut dan tujuh Bupati di Wilayah Danau Toba di depan tokoh masyarakat Batak.
Pada acar tersebut, Luhut meminta Pemerintah Provinnsi Sumut serius menata kawasan Danau Toba menuju kawasan wisata bertaraf internasional.
Ia menegaskan, pejabat pemerintah harus tegas dan berani menolak suap dari pihak-pihak yang ingin berinvestasi di Sumut secara tidak bertanggung jawab.
Ia pun sempat menyebut Presiden Jokowi sebagai salah satu sosok pemimpin yang tegas dalam membuat kebijakan pemerintahan.
Jokowi, kata Luhut, berani mengambil langkah cepat, tetapi penuh perhitungan dalam membuat keputusan jika dirasa benar dan bermanfaat bagi masyarakat.
"Meski banyak orang mengira Presiden kita itu klemar-klemer, tapi dia itu penuh perhitungan, berani, dan tegas. Seperti komandan saya dulu di Kopassus. Saya pernah bilang, 'Pak Jokowi itu salah jurusan, seharusnya dia masuk Kopassus'," ujar Luhut sambil tersenyum.
Luhut berharap pemerintah daerah mampu bersinergi dengan pemerintah pusat dalam upaya meningkatkan kesejahteraan masyarakat melalui pembenahan di sektor ekonomi dan pariwisata.