Kakao M45 Primadona Petani Luwu Utara, Ini Alasannya
Beberapa tahun terakhir, petani kakao di Bumi Lamaranginang banyak mengembangkan kakao jenis klon M45 atau MCC 02.
Penulis: Chalik Mawardi | Editor: Imam Wahyudi
TRIBUNLUTRA.COM, MASAMBA - Sebagai kabupaten penghasil kakao terbesar di Sulawesi Selatan, sebagian besar warga Kabupaten Luwu Utara, Sulawesi Selatan, menggantungkan hidupnya pada kakao.
Beberapa tahun terakhir, petani kakao di Bumi Lamaranginang banyak mengembangkan kakao jenis klon M45 atau MCC 02.
Jenis klon M45 itu diyakini petani setempat sebagai klon yang paling baik untuk dibudidayakan.
Karena buahnya banyak, bijinya besar, dan tidak mudah terserang hama dan penyakit.
Salah satu petani kakao, Baharuddin Iskandar, telah membudidayakan kakao jenis klon M45 sejak beberapa tahun terakhir.
Bahkan, Burhanuddin mengajak TribunLutra.com ke kebun kakao jenis klon M45 miliknya di Kelurahan Bone, Kecamatan Masamba, Rabu (13/7/2016).
Burhanuddin menceritakan, kakao jenis klon M45 miliknya baru berumur dua tahun.
Namun produksi biji kering yang dihasilkan sudah mencapai rata-rata 100 kilogram per bulan untuk satu hektar lahan atau 1,2 ton per tahun.
"Kakao ini baru berumur dua tahun. Tapi buahnya sudah lumayan banyak," kata Burhanuddin.
Produksi itu sendiri terbilang sangat tinggi, karena rata-rata kakao jenis lainnya hanya bisa menghasilkan biji kakao kering 700 - 800 kilogram per hektar setiap tahunnya.