Baruppu Toraja Utara, Kampung Kopi dan Alpukat dengan Panorama Alam Hutan Lindung

TRIBUNTORAJA.COM, BARUPPU - Kecamatan Barupu yang berada di daerah perbatasan Toraja Utra-Mamuju merupakan kampung penghasil kopi dan buah Alpukat.

Kecamatan yang berada di bagian Barat Ibukota Toraja Utara tersebut menempuh waktu dua jam melalui Kecamatan Tikala, Kecamatan Kapalapitu, dan Kecamatan Rindinggallo.

TribunToraja.com mendapat kesempat untuk mengunjungi daerah yang dijuluki Ne' Me' Se ini bersama rombongan Wakil Gubernur Sulsel Agus Arifin Nu'mang, Minggu (3/7/2016).

Keindahan alam selama perjalanan menghilangkan rasa bosan berkendara.

Deretan sawah dan dinding gunung sesean, serta udara yang dingin, membuat perjalan terasa nyaman.

Bulan ini merupakan musim panen kopi arabica Baruppu.

Musim panen Kopi Toraja ini mulai dari bulan mei, juni, dan juli.

Di kecamatan yang pernah didatangi misionaris penyabaran agama Nasrani di Toraja, A A Van de Loosdrecht, terdapat pohon kopi besar yang telah berumur lebih 100 tahun.

Akses menuju lokasi pohon kopi ini dari Gereja Toraja jemaat Ponglamba, berjarak 10 kilometer, dengan akses kendaraan roda dua hanya enam kilometer, dan dilanjutkan berjalan kaki sejauh empat kilometer.

Untuk tanaman advokat belum ada kebun khusus, hanya tumbuh disekitaran rumah warga, dengan ukuran besar.

Kecamatan Baruppu masih kental dengan mistiknya.

Di kecamatan tersebut, pengunjung juga bisa menikmati keindahan alam Toraja Utara dari ketinggian 2100 MPDL.

Wagub Sulawesi Selatan pun tak mau ketinggalan menikmati indahnya Baruppu, dengan camping atau menginap dengan tenda di lapangan SD Pongramba sambil melakukan tarian dero bersama kaula muda Baruppu.

Belum terdapat penginapan di daerah ini, hanya tersedia di Panggala, Kecamatan Rindinggallo.

Daerah ini masuk kategori Hutan Lindung, yang juga mengandung biji timah dan emas.

Tak salah jika Anda merencanakan liburan di lokasi ini, tentunya memerlukan waktu yang lebih saat berlibur.(*)