Makassar Mulia
Kota Makassar Komitmen Dalam Kreatifitas

Dewan Sidak Pasar Minasa Maupa, Pedagang Keluhkan Kotor dan Sepi Pembeli

Bahkan, Hamli meminta media untuk mengambil gambar beberapa lods tidak terpakai dan dijadikan sebagai tempat penyimpanan barang.

Penulis: Waode Nurmin | Editor: Ina Maharani
Dewan Sidak Pasar Minasa Maupa, Pedagang Keluhkan Kotor dan Sepi Pembeli - dprd-gowa-melakukan-sidak-ke-pasar-t_20160616_203706.jpg
TRIBUN TIMUR/WA ODE NURMIN
Anggota DPRD Gowa melakukan sidak ke Pasar Tradisional Minasa Maupa Sungguminasa, Gowa, Kamis (16/6/2016).
Dewan Sidak Pasar Minasa Maupa, Pedagang Keluhkan Kotor dan Sepi Pembeli - anggota-dprd-gowa-melakukan-sidak-ke-pasar-tradisional_20160616_203345.jpg
TRIBUN TIMUR/WA ODE NURMIN
Anggota DPRD Gowa melakukan sidak ke Pasar Tradisional Minasa Maupa Sungguminasa, Gowa, Kamis (16/6/2016).

Laporan Wartawan Tribun Timur Wa Ode Nurmin

TRIBUN-TIMUR.COM, SUNGGUMINASA - Anggota DPRD Gowa melakukan sidak ke Pasar Tradisional Minasa Maupa Sungguminasa, Gowa, Kamis (16/6/2016).

Anggota yang terdiri dari Wakil Ketua DPRD, Hamli Halim dan Haris Tappa, juga Andi Lukman Naba dan Asriady Arasi, melihat langsung kondisi pasar terutama di lantai basement.

Lods pertama yang didatangi yakni lokasi penjual ayam potong. Setelah menanyakan harga, Hamli juga memperhatikan kondisi drainase sekitar yang kotor dan air pembuangan yang tergenang diatas lantai.

Bahkan, Hamli meminta media untuk mengambil gambar beberapa lods tidak terpakai dan dijadikan sebagai tempat penyimpanan barang.

"Mengapa sunyi pengunjung karena dari tata kelola pasar, pemeliharaannya, terus banyaknya pedagang yang berjualan di luar pasar, itu karena didalamnya kotor. Bagaimana pembeli mau datang kalau masuk saja sudah tercium bau kurang enak," katanya.

Usai melihat basement, dewan melanjutkan ke lantai satu. Di lantai penjualan pakaian dan barang pecah belah ini, para pedagang mengeluhkan sepinya pembeli.

Mereka bahkan terang-terangan meminta dewan untuk segera merealisasikan rencana diberlakukan akses jalan angkot kedalam area pasar.

"Memang sebaiknya ada akses untuk jalur angkutan umum masuk. Jadi kita di DPRD ini, khususnya anggota pansus pasar, keluhan pedagang menjadi masukan-masukan untuk pembuatan Perda Pasar yang saat ini masih kita bahas," katanya lagi.

Seorang pedagang ayam potong, Rina, mengaku sampai saat ini tidak ada perubahan sama sekali. Dari masalah kebersihan dan sepinya pengunjung.

"Kita lihat mi saja kenapa banyak tempat yang kosong karena tidak ada penjual yang mau masuk. Sudah kotor, ditambah lagi sunyinya pengunjung yang datang," ujarnya.

Kepala Pasar, Zainuddin Langke Daeng Tompo, yang ditemui media, menjelaskan jika kondisi pasar saat ini memang belum maksimal.

"Jadi Memang kondisi pasar yang bermasalah dari akses jalan ke lantai basement yang terlalu tinggi kemiringan nya. Kemarin-kemarin saja ada pembeli yang jatuh. Jadi itu kita mau jebol dikasih datar saja," ujarnya.

Tentang sepinya pembeli, Daeng Tompo, mengakui disebabkan belum masuknya akses angkot ke dalam area pasar. Dan masalah drainase.

"Kami sudah usulkan itu, namun belum ada tindak lanjut. Kalau drainase, dari Dinas PU sudah ada anggaran untuk tahun ini, kita upayakan ada pengerukan drenaise untuk diperdalam, supaya air pembuangan bisa jalan. Bisa jalan tapi kalau kita keruk sendiri," ujarnya.

Halaman
12
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved