Makassar Mulia
Kota Makassar Komitmen Dalam Kreatifitas

Jangan Kelamaan Tidur Siang, Berikut Cara Nabi dan Durasi Tidur yang Sehat

Dr James Maas, pakar tidur dari Cornell University, merumuskan, tidur sebentar di siang hari dapat mengembalikan tenaga dan menjaga kesehatan.

Editor: Ilham Mangenre
TRIBUN TIMUR/MUHAMMAD ABDIWAN
Warga membaca Alquran pada hari pertama bulan suci Ramadan 1437 Hijriah di Masjid Almarkaz Jendral M Yusuf Makassar Sulawesi Selatan, Senin (6/6/2016). Pada bulan Ramadan umat muslim memanfaatkan waktu memperbanyak ibadah dengan membaca Alquran dan melaksanakan salat sunah guna menambah amalan dan memohon ampunan dari Allah SWT. tribun timur/muhammad abdiwan 

MAKASSAR, TRIBUN-TIMUR.COM- Tidur siang sejenak atau qailulah menurut Islam sangat bermanfaat untuk kesehatan. Namun, lainnya ceritanya jika kelamaan.

Pertanyaannya, berapa durasi tidur siang yang menyehatkan?

Hasil penelitian di City University of New York, pada tahun 2010, menemukan, orang yang biasa tidur siang dengan waktu 10 – 20 menit, memiliki daya ingat yang lebih tajam dibandingkan orang-orang yang tidak melakukannya.

Namun jika tidurnya terlalu lama, justru bisa menimbulkan masalah.

Secara rinci, Indonesia Men’s Health merilis hasil penelitian tersebut, berikut ini.

  • Tidur siang 10 menit dapat mengurangi kelelahan dan meningkatkan ketajaman otak untuk setidaknya 2,5 jam. Namun manfaat ini tidak ditemukan jika tidurnya hanya 5 menit.
  • Tidur siang 20 menit dapat meningkatkan reaksi dan performa terhadap tugas yang berhubungan dengan angka.
  • Tidur siang 30 menit dapat membuat seseorang mengantuk selama 5 menit pertama setelah bangun kemudian segar selama 90 menit berikutnya.
  • Tidur siang 90 menit tidak memberikan manfaat, justru membuat tubuh lebih lelah dari sebelumnya. Sedangkan tidur siang lebih dari 90 menit, justru mendatangkan masalah.

Dr James Maas, pakar tidur dari Cornell University, merumuskan, tidur sebentar di siang hari dapat mengembalikan tenaga dan menjaga kesehatan.

David Dinges, dari University of Pennsylvania School of Medicine mengemukakan, tidur sebentar di siang hari dapat meningkatkan kewaspadaan, kemampuan memori, kemampuan motorik, pengambilan keputusan dan semangat, serta dapat menurunkan kemungkinan sakit jantung dan stress sebesar 30 persen.

Beberapa abad sebelum penelitian-penelitian ini, umat Islam mengenal manfaatqailulahdari penjelasan Imam Ghazali dalam kitab Ihya Ulumuddin, “Hendaklah seseorang tidak meninggalkan tidur yang sekejap pada siang hari karena ia membantu ibadah pada malam hari.”

Menurutnya, qailulah yang paling baik adalah sebelum zhuhur. Sedangkan sebagian sahabat Nabi, ada juga yang melaksanakan qailulah setelah Zhuhur.

Dalam riwayat Imam Bukhari, Anas bin Malik radhiyallahu ‘anhu mengatakan: “Kami bersegera datang ke masjid untuk menanti pelaksanaan shalat Jum’at dan kami qailulah setelah shalat Jum’at.”

Sayyid Sabiq dalam Fiqih Sunnah mendokumentasikan kebiasaan qailulah para sahabat.

Terdapat sebuah hadits dari Ibnu Umar, bahwa beliau berkata, “Kami (para sahabat) pada zaman Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam suka tidur di masjid, kami tidur qailulah di dalamnya, dan kami pada waktu itu masih muda-muda.” 

Bahaya Lebih Sejam

Seperti diberitakan dechacare.com, hasil penelitian yang dipublikasikan Livescience sleep specialists dari Leiden University Medical Center, Belanda, menemukan, mereka yang tidur siang lebih dari satu jam sehari, jauh lebih mungkin untuk mengalami gangguan metabolisme.

Penelitian ini mempelajari hampir 27.000 pria dan wanita berkebangsaan Cina.

Penelitian yang dipublikasikan dalam the journal Sleep Medicine, ditemukan, tidur siang memiliki efek yang berbeda pada tubuh, tergantung dari lamanya tidur.

Hasil penelitian menunjukkan bahwa tidur siang lebih lama berhubungan dengan peningkatan risiko gula darah tinggi dan diabetes.

Sedangkan tidur siang yang singkat sekitar 30 menit akan membuat kadar gula darah rendah.

“Temuan ini mungkin memiliki implikasi penting bagi orang-orang yang teratur tidur siang. Tidur siang mungkin berguna bagi individu tertentu,

tetapi tidur siang tidak boleh terlalu lama,” kata peneliti dari Leiden University Medical Center, Eliane Lucassen, dikutip Newsmaxhealth.

Pada studi sebelumnya, para peneliti mengatakan bahwa diabetes dapat disebabkan oleh terlalu sebentar atau terlalu lama tidur di malam hari.

Akibatnya menurut Lucassen, orang yang tidur siang lebih lama mungkin akan kurang tidur di malam hari, dan hal tersebut meningkatkan risiko diabetes.

Tidur siang lebih lama juga bisa mengganggu siklus 24 jam yang mempengaruhi produksi insulin. (Indonesia Men’s Health/muslimahcorner/bersamadakwah.com/dechacare.com)

Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved