Makassar Mulia
Kota Makassar Komitmen Dalam Kreatifitas

'Bapak Loh Bakalan Kalah Sama Ahok', Ini Jawaban Wirda Putri Ustad Yusuf Mansur

mendapat sejumlah pertanyaanan soal niat bapaknya bersaing dengan incumbent Ahok.

Editor: Ilham Arsyam
instagram
Wirda Salamah Ulya 

Terkait Pilkada Jakarta, saya itu ga nyalonin. Sebab saya ga ke salon. Hehehe.

Kawan-kawan dari berbagai elemen datang. Berbagi rasa dan pengalaman, berbagi keinginan dan harapan.

Saya ya ngalir aja. Berkhidmat kepada Jakarta dan Indonesia kan ga perlu juga lewat jalur Gubernur dan Wakil Gubernur. Berkhidmat saja di mana dan lewat mana yang kita bisa dan kita mampu.

Dengan berbagai bantuan dari masyarakat banyak, dengan Izin Allah kami membantu bangun-bangun sekolah, klinik, rumah sakit, rumah ibadah, dalam dan luar negeri.

Menyekolahkan anak-anak Indonesia sampe jenjang S3 di dalam dan luar negeri. Tanpa perlu buat Pergub atau Perda. Hehehe. Dan tanpa perlu rapat anggota dewan.

Jembatan demi jembatan yang menghubungkan satu daerah terpencil dengan daerah lainnya, pun kami terus bergerak. Tanpa perlu menunggu jadi menteri perhubungan, hehehe.

Rumah demi rumah kami bangun, dengan Izin Allah dan bantuan masyarakat. Untuk masyarakat yang ga punya. Tanpa perlu juga jadi menteri perumahan, hahaha.

Saya kebagian tugas dorong-dorong. Mendorong sebanyak-banyaknya masyarakat untuk bergerak dan berbagi.

Urusan membangun dan menjaga harmonisasi antarummat beragama, pun termasuk bidang yang diseriusin. Tanpa perlu masuk dan jadi anggota organisasi kerukunan ummat beragama. Masuk lebih bebas dengan cara-cara yang kreatif.

Madrasah dan pesantren, jangan ditanya. Emang hidupnya di sini. Nanganin haji dan umrah, ya ikut dilakukan juga. Lagi-lagi, tanpa perlu jadi Menteri Agama, hahaha. Sebab buka travel, hehehe.

Indonesia butuh semakin banyak orang-orang yang positif, dan terus bergerak. Tanpa perlu menunggu jadi apa. Sebab ia sudah menjadi orang Indonesia. Terlebih lagi jika ia muslim muslimah. Allah menyuruhnya untuk membawa dan memberi manfaat. Kepada semesta.

Jadi tentang Pilkada Jakarta, saya bukan nyalonin. Saya pun ga berani mengatakan bahwa saya dicalonin. Itu semua ada konsekuensinya. Saya hanya mengatakan bahwa saya didatangin oleh kawan-kawan berbagai elemen. Itu saja.

Itu pun, saya sudah katakan, bahwa prosesnya harus dipanjangin. Ga bisa begitu saja gampang saya iyakan.

Masyarakat Jakarta dan Indonesia harus ikut istikhoroh dan berdoa. Tanyalah dulu Allah. Apa saya pantes? Apa bener? Apa ga ngerepotin perjuangan?

Apalagi saya sadar. Banyak kesalahan. Banyak dosa. Banyak kekurangan. Termasuk masih begitu banyak pekerjaan-pekerjaan rumah. Seperti bangun sekolah-sekolah gratis dan yang bersubsidi, sampe sekolah yang mensubsidi. Berbagai tipe. Di 100 kota. Bangun rumah sakit dan klinik-klinik sehat di 100 kota. Membangun 100 apartemen untuj pekerja-pekerja bawah. Termasuk impian saya, membangun apartemen di Jakarta untuk kawan-kawan media. Dengan angsuran super murah, super panjang. Biar kawan-kawan media bisa punya rumah. Dan seabrek pekerjaan-pekerjaan lain.

Halaman
123
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

Berita Populer

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved