Kim Jong-un Punya 'Kelompok Wanita Penghibur', Malah Ada Masih Berusia 13 Tahun
Secara umum, kelompok wanita penghibur dibagi ke dalam tiga kelompok khusus.
Kim marah lantaran para tamu yang menghadiri pertunjukan tersebut ternyata telah diganti oleh para pejabat Partai Komunis Politburo yang berasal dari pangkat rendahan.
Bukan, dari para pejabat tinggi sebagaimana yang direncanakan sebelumnya.
Media Korean Portal menyebutkan bahwa Kim begitu kecewa lantaran pertunjukan agen budaya Korea Utara tersebut tidak dihadiri oleh Presiden China, Xi Jinping.
Oleh karena itu, Kim langsung memerintahkan Moranbong Band untuk membatalkan penampilan mereka dan kembali pulang ke Pyongyang.
Adapun sebagaimana dilansir Yonhap News, pertunjukan tersebut merupakan bagian dari agenda pertukaran budaya antara Korea Utara dan China.
"China memandang pentingnya pertukaran budaya dengan Korea Utara, dan kami sudah siap untuk melanjutkan kerjasama untuk mempromosikan pertukaran bilateral dan kerjasama kultural dengan Korea Utara," jelas, Menteri Luar Negeri China, Hong Lei.
Dilarang pakai nama Kim Jong-un
Korea Utara memerintahkan siapa pun yang memiliki nama sama dengan pemimpin negara itu, Kim Jong-un, untuk mengubahnya, lapor media Korea Selatan.
Perintah tersebut, menurut Televisi KBS dan kantor berita Yonhap, dimuat dalam panduan tahun 2011 tetapi baru diungkap secara terbuka sekarang.
Berdasarkan panduan, bayi yang baru lahir tidak boleh diberi nama Kim Jong-un. Selain itu, orang-orang yang sudah diberi nama tersebut harus mengubah nama mereka di akta kelahiran.
Meskipun panduan pengubahan nama dilaporkan bersifat suka rela, para wartawan melaporkan tidak banyak warga Korea Utara yang berani mengabaikan perintah seperti itu.
Perintah tersebut diperkirakan berlaku bagi para pemimpin-pemimpin sebelumnya, Kim Jong-il dan Kim Il-sung, ayah dan kakek Kim.
Kim Jong-un muncul sebagai penerus pada 2011, tetapi orang tua yang memberikan nama kepada anak-anak mereka sebelum tahun tersebut tidak tahu tentang apa yang akan terjadi di kemudian hari dengan nama yang mereka berikan.
Wartawan BBC, Charles Scanlon, mengatakan larangan penggunaan nama pemimpin bagi warga juga diberlakukan di masa dinasti-dinasti Cina dan tetangga-tetangga mereka.
Di Korea Utara, keluarga yang berkuasa menuntut agar mereka diagungkan sama seperti kaisar di masa lampau.(fox news/mirror)