VIDEO ON DEMAND
VIDEO: Begini Cara Penyandang Tunanetra Asal Jeneponto Perbaiki Mobil Rusak
Dg Kulle mampu mengerjakan lima sampai sepuluh kendaraan yang datang per harinya.
Penulis: Muslimin Emba | Editor: Imam Wahyudi
TRIBUNJENEPONTO.COM, TAMALATEA -Dedi Dg Kulle (41) warga Lingkungan Kassi Kelurahan, Tonrokassi Barat, Kecamatan Tamaletea, Kabupaten Jeneponto, adalah satu-satunya tunanetra di Jeneponto yang berprofesi sebagai montir.
Walau Daeng Kulle mengalami keterbatasan fisik, Daeng Kulle mampu mengatasi kerusakan pada mobil dengan mengandalkan pendengarannya.
Cukup mendengar suara kendaraan tersebut, Dg Kulle sudah bisa mengetahui kerusakan pada kendaraan yang sedang dikerjanya.
"Suaranyaji biasa nadengar itu mobil bisami natebak rusaknya," ujar Sudirman (30) asisten Daeng Kulle kepada TribunJeneponto.com, Kamis (21/4/2016).
Keahlian Dedy diperoleh bukan karena kursus atau dari bangku sekolah, melainkan dari almarhum sang ayah, Jaroddin Daeng Tiro yang meninggal sekitar empat tahun silam.
"Tidak pernah itu dibilang pergi kursus, karena biar sekolah tidak pernah," ujar Sudirman yang juga murid Daeng Kulle.
Dg Kulle mampu mengerjakan lima sampai sepuluh kendaraan yang datang per harinya.
"Biasanya lima sampai sepuluh kendaraan lebih datang dalam sehari, ada juga yang bawa mesinnya langsung, biasa dari Bulukumba dan Makassar juga," jelas Sudirman.
Dg Kulle kehilangan penglihatannya sejak kecil.
Sejak kecil Dedi sering diajak oleh sang ayah saat mengerjakan mobil hingga paham.
Tarif yang di kenakan Daeng Kulle cukup murah, tarif untuk kerusakan pada mesin mobil Rp 500 ribu hingga Rp 600 ribu dan untuk servis ringan seperti pembersihan karburator maupun saringan bensin hanya Rp 50 ribu.