Makassar Mulia
Kota Makassar Komitmen Dalam Kreatifitas

Liputan Khusus Tribun Timur

AUHM Akui Ada PSK di Jl Nusantara, Ketua: Ada 52 Orang

kawasan Jl Nusantara, Makassar, masih memiliki sekitar 52 pekerja seks komersial (PSK) yang bekerja di lima panti pijat dan klub malam.

Editor: Ina Maharani
zoom-inlihat foto AUHM Akui Ada PSK di Jl Nusantara, Ketua: Ada 52 Orang
Tribun/Hasrul
Ketua harian AUHM Zulkarnain Ali Naru

Makassar, Tribun - Ketua Asosiasi Usaha Hiburan Makassar (AUHM), Zulkarnaen Ali Naru, terang-terangan menyebutkan bahwa di kawasan Jl Nusantara, Makassar, masih memiliki sekitar 52 pekerja seks komersial (PSK) yang bekerja di lima panti pijat dan klub malam.

Namun ia enggan menyebutkan kelima tempat tersebut. Keseluruhan PSK ini menurut Zulkarnaen telah berusia di atas 30 tahun.
"Jumlahnya sekitar 52 orang dari lima panti pijat dan klub malam," ujarnya saat ditemui di Makassar, Minggu (3/4).

Jumlah tersebut dianggap akan terus berkurang. Hal ini dikarenakan AUHM saat ini tengah gencar melakukan pertemuan terhadap kelima panti pijat tersebut dan berharap usaha pelacuran tersebut ditiadakan kemudian diganti dengan usaha lain.

“Kita selalu terjebak pada stigma lama yang menyebut Jl Nusantara sebagai pusat prostitusi. Padahal sekarang wanita yang menjajakan diri di Jl Nusantara ini tinggal sedikit,” tegasnya.

Saat ini kawasan Nusantara sendiri yang terdiri dari rumah bernyanyi, pub, panti pijat dan penginapan menyerap lebih dari 400 karyawan. Lebih setengahnya diakui Zulkarnaen merupakan perempuan yang telah berkeluarga. Termasuk para ladies pelayanan di pub.

Perempuan-perempuan yang bekerja di kawasan Jl Nusantara ini mayoritas Bugis Makassar. Ada yang berasal dari Maros, Malino, Bulukumba dan lain-lain. Hanya sekitar 15 persen yang berasal dari luar semisal dari Manado dan Jawa.

AUHM saat ini menghimpun 112 tempat hiburan di Kota Makassar. Sebanyak 38 unit usaha di antaranya terletak di kawasan Jl Nusantara.(*)
Zulkarnaen menambahkan, para pengusaha hiburan malam yang dihimpunnya umumnya sangat mendukung rencana Pemkot Makassar yang ingin menjadi jalan Nusantara sebagai kuliner baru di kota ini.
“Harus dipahami bahwa jika rancangan tersebut berjalan tak ada istilah relokasi seperti yang sering didengungkan. Asosiasi sudah bertemu dan mereka bersepakat mengganti usaha mereka dengan beberapa pilihan di antaranya jadi rumah bernyanyi, resto atau klub," tambahnya.

Sumber: Tribun Timur
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved