Makassar Mulia
Kota Makassar Komitmen Dalam Kreatifitas

WNI Disandera di Filipina

SYL Harap Pemerintah Segera Bebaskan WNI yang Disandera

Tiga orang warga Sulsel yang ikut disandera.

Penulis: Fahrizal Syam | Editor: Suryana Anas
TRIBUN TIMUR/MUH HASIM ARFAH
Syahrul Yasin Limpo 

Laporan Wartawan Tribun Timur, Fahrizal Syam

TRIBUN-TIMUR.COM, MAKASSAR - Gubernur Sulawesi Selatan Syahrul Yasin Limpo (SYL) memohon agar pemerintah dapat segera membebaskan 10 ABK kapal tugboat yang disandera oleh kelompok Abu Sayyaf.

"Saya sebagai Gubernur Sulsel menyampaikan permohonan kepada Menteri Luar Negeri, dan Menkopolhukam agar memberi perhatian serius dan membantu membebaskan WNI di sana," kata SYL, Rabu (30/3/2016).

SYL mengaku juga berusaha mencari jalan terbaik bagaimana bisa membantu, terlebih ada tiga orang warga Sulsel yang ikut disandera.

"Saya lagi cari jalan terbaik bagaimana caranya bisa membantu, karena sebagai pemerintah, jika ada warga yang mengalami kesulitan tentu wajib kita bantu," ungkap dia

Ia hanya berharap kesepuluh WNI bisa segera dibebaskan dan kembali dengan selamat ke Indonesia, serta dapat menangkap para penyandera.

"Semoga mereka semua bisa dibebaskan dalam keadaan selamat, dan para pelaku dapat ditangkap," kata dia.

Tiga dari sepuluh ABK kapal tugboat Brahma yang disandera di perairan Filipina merupakan warga asal Sulawesi Selatan.

Mereka adalah Surianto (31), alamat Gilireng, Wajo, Sulsel, Wawan Saputra (24), warga Jl Ahmad Yani RT 01, Kelurahan Puncak Indah, Kecamatan Malili, Palopo, dan Rinaldi (25), Warga Jl Tinumbu Lr 132 2/12 RT, Makassar. (*)

Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved