Lembaga Perempuan Maupe Minta Pemkab Maros Tingkatkan Pelayanan Kesehatan
Seperti halnya, kasus ambulans Puskesmas Bantimurung kehabisan bensin dan Puskesmas Lau meminta tarif saat akan merujuk pasien.
Penulis: Ansar | Editor: Ina Maharani
Laporan Wartawan Tribun Timur, Ansar Lempe
TRIBUN TIMUR.COM, MAROS - Lembaga perempuan Maros Maupe menyayangkan pelayanan kesehatan yang kerap bermasalah di Puskesmas yang ada di Maros.
Seperti halnya, kasus ambulans Puskesmas Bantimurung kehabisan bensin dan Puskesmas Lau meminta tarif saat akan merujuk pasien.
Koordinator Maupe Maros, Tenri Pada mengatakan, Selasa (29/3/2016) untuk ambulans kehabisan bensin, hal tersebut merupakan kendala teknis yang sangat berdampak kepelayanan.
"Ini menandakan pelayanan kesehatan di Maros belum maksimal. Sebaiknya pelayanan publik, utamanya layanan kesehatan lebih dimaksimalkan, karena itu menjadi hak masyarakat," katanya.
Sementara, untuk Puskesmas Lau yang meminta tarif saat akan merujuk pasien ke RS Salewangang, menurutnya, jika yang drujuk adalah penerima BPJS, itu adalah pungutan liar.
"Namun jika yang dirujuk peserta umum mungkin saja dikenakan tarif. Dalam hal ini sebaiknya pemerintah lebih peka atas layanan- layanan atas hak dasar utamanya untuk layanan kesehatan," katanya.
Tendri meminta kepada Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Maros untuk lebih meningkatkan pelayanan kesehatan, terutama untuk warga kurang mampu.
Sebaiknya, Pemkab merumuskan program yang menjadi program andalan pemerintah untuk meningkatkan pelayanan kesehatan dan mengurangi keluhan warga.
"Seharusnya ada asessment dulu tentang kebutuhan, selanjutnya dibuatkan program untuk memaksimalkan dan menunjang kebutuhan kesehatan masyarakat," ujarnya.
Selain itu, Maupe meminta kepada Pemkab untuk segera merumuskan Standar Operasional Prosedur (SOP) yang jelas dan tidak mempersulit proses pelayanan.