Ketua Fraksi Golkar Soppeng Diduga Cemarkan Nama Baik Anggota Sendiri
“Yang jadi masalah, ada pihak terkesan pojokkan saya. Padahal itu tidak benar,” SR menambahkan.
TRIBUNSOPPENG.COM- Ketua Fraksi Golkar DPRD Soppeng Syahruddin Adam diduga mencemarkan nama baik legislator Gokar Soppeng Haji Suardi HS.
Terkait foto Suardi HS yang sempat beredar di jejaring media sosial Facebook, beberapa waktu lalu.
“Syahruddin ini seperti memojokkan anggotanya sendiri, padahal foto itu salah, dan yang unggah foto itu sudah minta maaf bahwa dia khilaf, salah,” kata sumber tribunsoppeng.com, Minggu (13/3/2016).
Penyebar foto Suardi HS adalah AM (inisial) pemuda asal Soppeng.
Foto diabadikan ketika AM kongkow-kongkow di satu kedai di Hotel Condotel, Kota Makassar, Sulsel, beberapa hari lalu.
“Waktu itu saya foto, saya kira Pak Aji Suardi. Saya foto, baru saya upload di fesbuk, ternyata bukan Suardi, itulah saya minta maaf dan saya sudah hapus di FB,” kata AM saat dihubungi tribun-timur.com.
AM menduga Suardi bareng wanita nongkrong di kedai, itu.
“Saya sudah sampaikan permohonan maaf kepada Suardi, Pak Aji Suardi pun memaafkan, jadi sudah tidak ada masalah. Tetapi, ini Syahruddin adam masih sebar itu ke staf lingkup DPRD Soppeng,” tutur AM.
AM mengaku priahatin atas perilaku Syahruddin yang terkesan mencemarkan nama baik SR.
“Sekali lagi saya sampaikan, itu salah. Bukan Suardi, tapi kok ini Syahruddin yang aneh, terkesan memojokkan anggotanya sendiri (Suardi HS),” ujar AM.
Padahal AM sudah mendatangi Syahruddin untuk tidak menyebar fitnah atas anggotanya.
“Syahruddin sudah bilang ok, tidak ada masalah. Tapi sekarang, dia masih sebar itu kiri kanan ke staf, itu kan merugiakan Suardi,” kata AM.
Terpisah, Suardi HS mengatakan, AM sudah minta maaf.
“Tidak ada mi masalah, dia (AM) sudah minta maaf bahwa itu memang salah, sudah dihapus juga FB, saya maafkan kekhilafan itu,” katanya Suardi kepada tribunsoppeng.com.
“Yang jadi masalah, ada pihak terkesan pojokkan saya. Padahal itu tidak benar,” Suardi menambahkan.
Hingga berita ini ditulis, penulis belum mengongirmasi Syahruddin. (*)