Makassar Mulia
Kota Makassar Komitmen Dalam Kreatifitas

Gerhana Matahari Total 2016

Yang Bikin Heboh Netizen, Lafaz Allah Muncul Saat Gerhana Matahari Total

diabadikan seorang warga yang mengabadikan awan kecil berlafaz Allah berada di sudut bagian kiri awan hitam pekat yang menutupi gerhana matahari.

Editor: Ilham Mangenre
Yang Bikin Heboh Netizen, Lafaz Allah Muncul Saat Gerhana Matahari Total - gerhana-matahari-total-2016_20160310_084211.jpg
Grafis Tribun Jogja.com/FauziRahman
Gerhana Matahari Total 2016
Yang Bikin Heboh Netizen, Lafaz Allah Muncul Saat Gerhana Matahari Total - lafaz-allah-saat-gerhana-matahari_20160310_092053.jpg
(INSTAGRAM)
Foto yang mengabadikan momen Gerhana Matahari Total menangkap ada awan berbentuk lafaz Allah dan menjadi viral di sosial media.

Sinar matahari berlebih yang ditangkap mata bisa merusak retina. Retina ialah lapisan terdalam di mata, berfungsi menerima cahaya dan mengantarkan ke otak untuk diolah agar membentuk bayangan atau citra.

Ibarat kamera analog, retina bekerja seperti film. Jika kita membuka kamera berisi film di tempat terbuka, film terbakar dan tak bisa dicetak. Retina mata pun terbakar jika terlalu banyak terpapar sinar matahari.

Retina ialah bagian mata terpenting. Apabila ada bagian mata lain rusak, operasi perbaikan penglihatan bisa dilakukan selama retina sehat. Sebaliknya, jika retina rusak meski bagian mata lain baik, penglihatan seseorang tak akan bisa jadi kembali normal.

Di retina, miliaran sel sensitif pada cahaya. Sel-sel itu membuat manusia bisa melihat warna dan bentuk benda. Jika sinar matahari masuk berlebihan ke retina, retina mengeluarkan zat kimia bersifat toksik yang merusak pusat retina mata atau makula.

Dilarang Melihat di Air

Dokter tak menganjurkan melihat gerhana matahari total di air.

Sejumlah pakar berpendapat bahwa risiko membuat mata rusak masih ada ketika melihat gerhana di dalam air karena masih terjadi pantulan.

Mereka menyarankan untuk menggunakan kacamata khusus atau melihatnya dengan cara tidak langsung seperti lewat layar televisi.

Bahkan, kacamata yang dianjurkan untuk melihat gerhana matahari pun hanya yang berukuran 100 - 400 nanometer yang memang mampu menahan panjang gelombang (cahaya) baik yang visible maupun non-visible.

Selain itu, kacamata itu juga harus bisa menahan sinar UV.

Hanya saja kacamata yang memiliki kualitas seperti itu tidak selalu ada. Yang dibagikan selama ini tidak memenuhi kriteria itu. Jadi sebaiknya, pilihlah kacamata berukuran lebar seperti yang dikenakan para tunanetra.(Welly Hadinata/Sriwijaya Post/tribun-timur.com)

Sumber: Sriwijaya Post
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved