Daging Sapi Antraks Sudah Sempat Beredar di Pinrang
Ia mengungkapkan, daging dari sapi yang sempat jatuh lalu dipotong tersebut dan dijual sebesar Rp 1,5 juta.
Penulis: Mulyadi | Editor: Anita Kusuma Wardana
Laporan Wartawan Tribun Timur, Mulyadi
TRIBUN-TIMUR.COM, PINRANG-Daging sapi yang sempat terkena virus Antraks sudah dipasarkan di sejumlah tempat di Kabupaten Pinrang tanpa diketahui oleh masyarakat khususnya di pasar tradisional.
Hal ini berdasarkan pengakuan, Zainuddin pemilik sapi pemeliharaan yang hewan ternaknya terkena endemik virus Antraks tersebut, Selasa (8/2/2016).
"Saya sempat menjual sapi yang terkena virus karena lunglai dan jatuh maka langsung saya potong,"jelasnya.
Ia mengungkapkan, daging dari sapi yang sempat jatuh lalu dipotong tersebut dan dijual sebesar Rp 1,5 juta.
"Itu kami lakukan karena belum tahu jika sapi ternak kami terkena virus Antraks,"ujarnya.
Zainuddin mengatakan, sebanyak 4 ekor sapinya yang memiliki gejala virus anthrax dipotongnya dan dijual ke pedagang yang menjual daging di pasar.
Namun, setelah mendapat informasi dari dokter hewan, daging sapi ternak yang terkena virus langsung dibuang
Zainuddin sendiri merupakan peternak hewan yang paling banyak menderita kerugian karena 21 sapi ternaknya mati mendadak karena terserang endemik Antraks tersebut.
Dirjen Peternakan, Kementerian Pertanian, Prof Muladno sendiri mengunjungi langsung daerah endemik di Desa Malimpung, Kecamatan Patampanua untuk mengecek langsung lokasi penyebaran virus yang menyerang hewan ternak warga.(*)