Makassar Mulia
Kota Makassar Komitmen Dalam Kreatifitas

Inilah Orang yang Menjerumuskan Daeng Azis hingga Jadi Tersangka Kasus Prostitusi Kalijodo

Salah satu orang yang diperiksa dan menjadi kunci terbongkarnya kasus ini adalah...

Editor: Ilham Arsyam
KOMPAS TV
Daeng Aziz 

TRIBUN-TIMUR.COM - Daeng Azis bakal dipanggil sebagai tersangka kasus prostitusi atau perdagangan wanita oleh Direktorat Reserse Kriminal Umum Polda Metro Jaya.

"Azis (Daeng Azis) akan kami panggil sebagai tersangka. Kasus prostitusi," kata DirekturReserse Kriminal Umum Polda Metro Jaya Kombes Krishna Murti, Senin (22/2/2015).

Krishna mengatakan, pihaknya sudah memeriksa 7 orang saksi terkait hal itu. Salah satu orang yang diperiksa dan menjadi kunci terbongkarnya kasus ini adalah pemilik kafe Jelita, Udin Nakku atau Daeng Nakku.

Pengakuan dari Daeng Nakku yang membuat polisi memiliki bukti sehingga Daeng Azis ditetapkan sebagai tersangka dalam kasus prostitusi.

Daeng Nakku yang lebih dahulu diamankan polisi pada Minggu, 21 Februari 2016 kemarin.

"Iya pengembangan (dari kasus Daeng Nakku)," ujarnya pada wartawan di Polda Metro Jaya, Senin (22/2/2016).

Menurutnya, Daeng Nakku dibekuk lantaran mempermudah perbuatan cabul dengan menyediakan pekerja seks komersil (PSK) dan kamar.

Sedangkan Daeng Azis, kata dia, mendistribusi minuman keras dan alat kontrasepsi (kondom).
"Kami akan panggil yang bersangkutan (Daeng Azis). Tapi sebagai tersangka," pungkasnya.

Polisi berhasil mengamankan Daeng Nakku atas laporan seorang PSK berinisial N alias Novi. Novi diketahui, akan diintimidasi bila tidak mau melayani pengunjung yang datang.

Berdasarkan laporan no LP/134/II/2016/PMJ/Dit Reskrimum tgl 20 Februari 2016, terlapor Daeng Nakku dikenakan pasal 296 KUHP dan 506 KUHP, yakni mengadakan atau memudahkan perbuatan cabul dengan orang lain dan sebagai mucikari mengambil untung dari pelacuran perempuan.

Kemana Daeng Azis?

Dalam beberapa hari terakhir, Abdul Azis atau yang lebih sering disapa Daeng Azis seperti menghilang. Pria yang disebut-sebut sebagai pentolan preman di kawasan Kalijodo itu tak pernah lagi muncul ke publik.

Saat kafenya diubrak-abrik aparat keamanan dalam operasi pemberantasan penyakit masyarakat yang digelar pada Sabtu (20/2/2016), Azis sama sekali tak tampak. Hanya pengacaranya, Razman Arif Nasution, yang lebih banyak muncul dan angkat bicara.

Tidak hanya itu, saat aksi unjuk rasa warga Kalijodo ke Gedung DPRD DKI Jakarta, Jumat (19/2/2016), lagi-lagi Azis tak kelihatan batang hidungnya. Kembali, hanya Razman yang muncul.

Terakhir kali Azis muncul ke publik adalah pada Rabu (17/2/2016). Saat itu, ia muncul di Kalijodo untuk menyampaikan sikap terkait penggusuran yang akan dilakukan oleh Pemerintah Provinsi DKI Jakarta.

Sebelumnya, ia juga sempat mendatangi Kantor Komisi Nasional Hak Asasi Manusia pada Senin (15/2/2016). Tak ada yang tahu pasti di mana keberadaan Azis saat ini. Wali Kota Jakarta Utara Rustam Effendi sempat berujar kesulitan untuk menemuinya.

"Daeng Azis belum bisa ditemuin. Kapolres saja susah nemuinnya," ujar Rustam di Balai Kota, Kamis (18/2/2016).

Dalam Operasi Pekat yang digelar pada akhir pekan lalu, aparat menyita banyak barang dari kafe milik Azis. Yang paling mencolok adalah adanya puluhan senjata tajam, tak terkecuali ratusan anak panah.

Polisi menduga senjata-senjata itu dimiliki oleh Azis. Namun, hal itu dibantah oleh Razman. Ia justru meminta polisi menunjukkan bukti bahwa senjata itu dimiliki oleh Azis.

"Pertanyaannya kalau dalam rumah ada pisau, apa itu kejahatan. Kita kategorikan dululah. Nah, kalau misalnya ada anak panah untuk kita simpan di rumah kita, misalnya ini, kecuali di jalanan kita bawa. Jadi, menurut saya ini apa. Perlu diujilah," ujar Razman. (Ilham Arsyam/Kompas.com)

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved