Ini Cerita Okky, Alumnus Unhas Makassar yang Raih Piala Oscar di Skotlandia
Piala Oscar atau Academy Award merupakan penghargaan film Amerika untuk karya industri film
Untungnya, pemilik kedai sangat welcome dan bahkan tidak keberatan dirinya ada dalam adegan di film kami.
Pertemuan keempat diisi dengan penyuntingan gambar. Film yang akan kami ikutsertakan harus berdurasi 1 menit.
Awalnya kami pikir semakin singkat durasi film, semakin mudah bagi kami. Ternyata sebaliknya. Banyak adegan yang terpaksa dibuang.
Ada juga beberapa sequence yang harus dipercepat. Kami berempat pun sempat harus mengulang brain storming karena ada beberapa scene yang tidak berkesinambungan.
Sudah hampir jam 10 malam, dan editing hampir selesai. Di saat yang sama, kami juga merampungkan formulir pendaftaran.
Lalu, muncullah ide untuk memisahkan adegan fish n chips untuk jadi film terpisah.
Karena sudah larut, saya mengiyakan ide teman saya, dan melakukan editing keesokan paginya di kafe perpustakaan.
Akhirnya, kami memasukkan dua film. Pertama, Ayu's life in Glasgow, film yang merangkum espektasi seorang Ayu dan kendala cuaca serta bahasa yang dialaminya di Glasgow.
Film kedua, The Challenging Fish n Chips yang merekam dialog Ayu saat memesan Fish n Chips namun harus berkomunikasi dengan 'bahasa Tarzan'.
Sang pemilik kedai berbicara dengan bahasa Inggris aksen Glasgow (Glaswegian Accent), sementara Ayu berbicara dengan bahasa Inggris dengan aksen yang juga tidak dimengerti si pemilik kedai.
Malam Oscar
Kami begitu kagum dengan 'keseriusan' ASBS mengemas malam Oscar. Acaranya berlangsung di Hotel Hilton Glasgow.
Di pintu utama, ada beberapa patung Oscar dan karpet merah. Kami juga mendapat jamuan three course dinner.
Pengumuman kompetisi film yang pertama dibacakan adalah kategori best animated movie. Pemenangnya adalah tim yang dipimpin oleh Shinta Yanirma.
Film ini bertokohkan 5 orang yang dibentuk dalam wayang kertas.