Mengharukan, Begini Kisah Hidup Ulcok 'Kalkulator Berjalan' yang Sering Dicemooh
Kemampuannya menghitung hasil perkalian, penjumlahan, dan pembagian melebihi kecepatan mesin hitung, membuat mata terbelalak.
Diuji Doktor Matematika
Selasa (16/2) sore, Tribun mengundang Ullcok ke redaksi Tribun Timur di Jl Cenderawasih no 430, selatan kota Makassar.
Newsroom juga mengundang doktor matematika dari UNM, Dr Asdar MA dan mentor senior matematika dari bimbingan belajar JILC, Amran Hapsan.
Kedua pakar matematika lokal ini sejak Senin (15/2) lalu, menyatakan bersedia menguji kapasitas "chip kalkulator" yang ada di kepala Ullcok.
Turut hadir menyaksikan dan bertanya ke Ullcok, anggota Komisi Yudisial (KY) RI Dr Farid Wadjedi dan Pimpinan Pondok Pesantren Modern Gontor di Poso, Cecep Sobari Rahmat.
Kepada Tribun, doktor ilmu matematika terapan dari F-MIPA Universitas Negeri Makassar, Dr Asdar MA, menyebutnya, sebagai ikon kecerdasan matematik nusantara yang tak pernah dilirik negara.
"Ini contoh murid sekolah negeri, yang diabaikan karena ketidaktahuan lingkungan, pendidik, atas kemampuan khususnya yang fenomenal," kata Asdar.
Anggota Komisi Yudisial RI Dr Farid Wadjedi, yang kebetulan melihat langsung kemapuan matematis Ullcok, mencoba mengajaknya untuk melanjutkan sekolah formil.
Tapi apa respons Ulcok?
"Kalau sekolah untuk kasi' pintar orang, saya tak mau sekolahmi, karena saya pintar maa.. lebih di rumah, bahagiakan ibuku," ujar Ullcok.
Mendengar respon spontan Ullcok, Pimpinan Pondok Modern Ittihadul Ummah Gontor Poso, Sulawesi Tengah, Cecep Sobari Rahmat, yang kebetulan juga datang membawa 25 santrinya ke Tribun, juga menggeleng-gelengkan kepala, isyarat takjub.
"Coba Ulcok, kalau saya bacakan ayat Al Quran, apakah juga bisa hafal cepat..?
Kiai muda asal Jawa Barat ini, pun membacakan potongan ayat-ayat madaniyah.
"Jangan panjang-panjang Pak..," kata Ullcok.
Ullcok pun mengikuti bacaan itu. "Yaa, sisa makhraj hurufnya (tadjwid) yang belum sempurna," kata Cecep.
Idiot Sarvant
Jika dilihat sepintas, Ullcok memang laiknya anak yang punya keterbelakangan "mental."
Namun pria 26 tahun itu memiliki kemampuan tinggi dalam menghitung penambahan, pengurangan, perkalian dan pembagian