Makassar Mulia
Kota Makassar Komitmen Dalam Kreatifitas

Mengharukan, Begini Kisah Hidup Ulcok 'Kalkulator Berjalan' yang Sering Dicemooh

Kemampuannya menghitung hasil perkalian, penjumlahan, dan pembagian melebihi kecepatan mesin hitung, membuat mata terbelalak.

Editor: Ilham Arsyam
TRIBUN TIMUR/ALFIAN
Ulcok (Ullang Commok) si Jago Hitung 

MAKASSAR, TRIBUN-TIMUR.COM - Mampukah Anda menghitung angka-angka dengan perkalian, penjumlahan, dan pembagian dalam waktu cepat melebihi kecepatan mesin hitung?

Ruslan Yusuf atau Ulcok (Ullang Commo’) (25) bisa melakukannya. Ulcok adalah salah satu pemuda yang memiliki kemampuan luar biasa dalam hal hitung menghitung.

Kemampuannya menghitung hasil perkalian, penjumlahan, dan pembagian melebihi kecepatan mesin hitung, membuat mata terbelalak.

Betapa tidak, Ulcok bukan lulusan sebuah perguruan tinggi ternama. Ia juga tidak pernah mengikuti kursus-kurus matematika dan sejenisnya.

Ia bahkan tidak menyelesaikan bangku sekolahnya setelah “diusir” dari sekolah karena dianggap sering mengganggu jalannya proses belajar mengajar.

"Aktif sekali-ki dulu baru kan pintar sekali hitungan. Mau perkalian atau pembagian dia bisa. Ia bahkan sering ajari gurunya dulu di sekolah,” kata Yusuf Roa, orang tua Ulco, akhir pekan lalu.

Keseharian Ulco dipenuhi kesunyian. Ia dikenal sebagai anak kurang gaul. Waktunya lebih banyak dihabiskan untuk menonton, atau menyendiri di warung kopi.

Namun, jika Anda datang ke rumahnya di Jl Butta Butta Caddi, Kelurahan Kaluku Bodoa, Kecamatan Tallo, Makassar, hampir semua orang mengenalnya.

Ulco tinggal di rumah semi permanen berlantai dua di sebuah lorong sempit. Di situ ia tinggal bersama kedua orangtuanya dan beberapa orang saudaranya.

Ayahnya sehari-hari bekerja sebagai buruh bangunan. Sedangkan ibunya berstatus sebagai ibu rumah tangga.

Beberapa saudaranya yang lain telah berkeluarga, tinggal ia dan tidak orang adiknya yang belum berkeluarga. Adik Ulco, Ahmad, mengatakan bahwa hingga saat ini kakaknya belum pernah mendapat pekerjaan.

"Di rumah-ji kalau malam sendiri nonton. Kalau pagi keluar-mi. Dulu seringki mengamuk kalau ada ganggu-ki jadi tidak suka-ki bergaul di sini. Sampai sekarang juga nda ada kerjanya kodong karena mungkin dianggap-ki ada sakitnya," ungkap Ahmad.

Selama bersekolah di SD Negeri Galangan Kapal I, Ulcok dikenal sebagai murid yang pintar, rajin, sopan, dan bersih.

"Waktu kelas II itu saya yang ajar-ki. Pintar memang dia,” kata Ratna Spd, guru SD Negeri Galangan Kapal IV Makassar.

Ratna menceritakan, saat kelas II, Ulco tampak normal-normal saja. Namun saat naik ke kelas III, Ulco sempat sakit dan mengalami koma selama beberapa bulan.

Halaman
1234
Sumber: Tribun Timur
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved