Gafatar di Sulsel
Ini Kekhawatiran MUI Makassar Terhadap Eks Gafatar
Khawatir warga eks Gafatar yang baru dipulangkan dari perkampungannya tidak mendapat tempat atau respon baik dari masyarakat
Penulis: Abdul Azis | Editor: Suryana Anas
Laporan Wartawan Tribun Timur, Abdul Aziz Alimuddin
TRIBUN-TIMUR.COM, MAKASSAR -- Majelis Ulama Indonesia (MUI) Kota Makassar menggelar diskusi publik di Warkop Phoenam, Jl Boulevard, Kecamatan Panakukang, Makassar, Selasa (9/2/2016).
Dalam diskusi, MUI Makassar khawatir warga eks Gafatar yang baru dipulangkan dari perkampungannya tidak mendapat tempat atau respon baik dari masyarakat, khususnya di Sulsel.
Karena itu Ketua MUI Makassar, Baharuddin meminta pemerintah setempat yang memiliki warga eks Gafatar mengawal dan membimbingnya. Menurutnya mereka harus mendapat perhatian dan perlakuan yang sama.
"Mereka hanya didoktrin oleh orang yang tak bertanggungjawab sehingga kita harus memperlakukan mereka sama sebelum bergabung di Gafatar," ungkap Baharuddin, Selasa (9/2/2016).
Krakter masyarakat Sulsel, kata Baharuddin identik dengan keras dan tidak menerima manusia yang diangkap mendustai agama Islam.
"Potensi batasan warga eks Gafatar dan masyarakat umum bisa terjadi, karena itu kami berharap masyarakat umum mau membuka diri," ungkap Baharuddin.
Dijelaskannya, anggota eks Gafatar merupakan bagian dari masyarakat sehingga benih-benih kebencian harus dihapuskan.
"Jika benih benci ada maka banyak hal yang memungkinkan terjadi," jelas Baharuddin. (*)