Lagi, Candaan Kelima "Ada Bom" di Bandara
Prada Nanang Priono adalah penumpang transit Lion Air JT- 807 dari Biak dengan tujuan ke Jakarta.
Penulis: Ansar | Editor: Ridwan Putra
TRIBUN-TIMUR.COM, TURIKALE - Untuk kelima kalinya dalam dua bulan terakhir, candaan soal keberadaan bom kembali terjadi di Bandara Internasional Sultan Hasanuddin Makassar di Kabupaten Maros, Minggu (7/2/2016).
Kali ini, aparat pengaman bandara disibukkan dengan isu “ada bom” yang diungkapkan salah seorang oknum personel TNI AD, Prada Nanang Priono, yang juga penumpang pesawat Lion Air JT- 795 tujuan Makassar-Cengkareng.
“Dia bergurau kalau ada bom saat pesawat sementara persiapan boarding di parkir enam bandara. Semua penumpang panik," kata Kapolsek Bandara Sultan Hasanuddin Makassar, Iptu Muh Djafar.
Oknum prajurit dari Yonif 753/AVT Rem 173 / PVB DAM XVII/CEN itupun diamankan dari dalam pesawat. Prada Nanang Priono adalah penumpang transit Lion Air JT- 807 dari Biak dengan tujuan ke Jakarta.
Prada Nanang bersama barang yang tidak diketahui pemiliknya itu diamankan di posko pengamanan bandara. Setelah petugas melakukan pemeriksaan X-Ray dan manual, ternyata dos tersebut hanya berisi ikan asap dan sagu, bukan bom seperti ucapan Prada Nanang.
Pukul 14.10 wita, Prada Nanang diserahkan ke aparat Denpom, Serda Sair, untuk diproses lebih lanjut.(selengkapnya, baca koran tribun timur edisi, Senin (8/2/2016).(*)
jejak candaan "ada bom" di bandara
* 7 Februari
-Oknum prajurit Yonif 753/AVT Rem 173 / PVB DAM XVII/CEN, Prada Nanang Priono, penumpang Lion Air JT- 795 tujuan Makassar-Cengkareng, diamankan dari dalam pesawat karena menyebut “ada bom” pada sebuah kardus/dos di kabin pesawat. Setelah dos diperiksa, isinya hanya ikan dan sagu.
*17 Januari
-Muh Lutfi Pradana Al Ghifari (17), siswa SMA dan warga Jl Dakota, Lanud Hasanuddin, Kecamatan Mandai, Maros, diamankan karena mengaku membawa koper milik temannya yang berisi bom. Setelah diperiksa, tidak ditemukan bom dan berbahaya lainnya.
*14 Januari
-oknum TNI berpangkat letnan kolonel diamankan lantaran mengaku membawa bom. Setelah diperiksa, oknum tersebut mengaku hanya bergurau
*11 Januari
-oknum PNS Pemprov Papua, Dominggus H Simunapendi (43), diamankan karena mengaku “ada bom”. Setelah diperiksa, hanya ditemukan korek gas di saku celananya.
*10 Januari
-oknum anggota Puslabfor Polda Bali, Iptu Cahyi Widyanto (28), diamankan karena menyebut “ada bom” dalam tasnya. Setelah diperiksa, tak ditemukan bom dan benda berbahaya lainnya dalam tas tersebut.(rip)