Gafatar di Sulsel
Cegah Paham Radikal, MUI Pinrang Gerakkan Mubalig Masuk Desa
Warga Pinrang sendiri, sebanyak 13 orang yang terdeteksi ikut dalam jaringan pengurus Gafatar.
Penulis: Mulyadi | Editor: Ina Maharani
Laporan Wartawan Tribun Timur, Mulyadi
TRIBUN-TIMUR.COM, PINRANG - Majelis Ulama Indonesia (MUI) Pinrang guna mencegah masuknya paham radikal masuk di kalangan masyarakat menggerakkan mubalig masuk desa.
Hal ini diungkapkan, Ketua MUI Pinrang, KH Yunus Samad Lc, Rabu (3/2/2016).
"Kita gerakkan mubalig masuk desa untuk mengantisipasi adanya faham radikal yang berkembang di daerah pedesaan," katanya.
Yunus mengatakan, mubalig masuk desa ini dilakukan setiap jumat dengan mengisi khotbah disetiap masjid sehingga memberikan pemahaman agama bagi masyarakat khususnya yang berada dibagian pedalaman.
"Mubalig masuk desa kita lakukan untuk mengantisipasi paham radikal dan sudah disetujui pemerintah daerah," jelas Yunus.
Ia mengatakan, sejak Gerakan Fajar Nusantara (Gafatar) berkembang, langkah antisipasi dilakukan secara proaktif guna mencegah hal seperti ini terulang kembali."Selama ini pengikut Gafatar bergabung karena masalah ekonomi," jelasnya.
Warga Pinrang sendiri, sebanyak 13 orang yang terdeteksi ikut dalam jaringan pengurus Gafatar. Semuanya sudah berada di Pinrang setelah dipulangkan dari Menpawah, Provinsi Kalimantan Barat. Seluruhnya merupakan anggota keluarga.
Kapolsek Urban Wattang Sawitto, Kompol Haris Wuling mengatakan, sekarang ini ditekankan tingkatan aparat ditingkat desa/kelurahan untuk proaktif mengantisipasi paham radikal ini.
"Kita menjaring tingkat lurah/desa, bhabimkhabtimas dan babinsa untuk mengontrol timbulnya paham radikal di kalangan masyarakat," ujarnya.