Dicopot oleh Ketua Nasdem Sulsel, Arum Tak Melawan

Laporan Syamsul Bahri, Wartawan Tribun Timur

TRIBUN-TIMUR.COM, BULUKUMBA - Anggota Fraksi Nasional Demokrat (Nasdem) DPRD Sulsel, Arum Spink, menanggapi dingin soal reshuffle yang menimpa dirinya saat ini.
Arum mengatakan bahwa dirinya siap menerima keputusan tersebut sepanjang reshuffle itu merupakan kebijakan dari pengurus DPP Nasdem di Jakarta.
Dua jabatan strategis yang dipegang Arum bergeser. Sebelumnya, Arum merangkap sekretaris partai dan ketua fraksi di parlemen Sulsel.
"Jika reposisi kebijakan dan keputusan DPP Nasdem maka sebagai kader harus siap," jawab mantan Ketua KPU Bulukumba ini melalui pesan pendek kepada Tribun.

Sejak isu pergantian bergulir, Arum memilih bungkam dan enggan berpolemik dengan Pelaksana Tugas (Plt) Ketua DPW Nasdem Sulsel, Luthfi A Mutty.

Sementara kolega Arum seperti Fajar Misbah Pratama (bendarahara) dan Abbas Hady (Ketua OKK) memilih konfrontasi dengan Luthfi. Ketua Badan Pemenangan Pemilu (Bappilu), Syamsul Bahri Sirajuddin, juga melancarkan kritikan terbuka terhadap metode kepemimpinan Luthfi yang tertutup. “Nasdem itu partai terbuka dan mengedepankan musyawarah. Bukan reposisi yang saya tidak suka, tapi gaya kepemimpinan dan komunikasi Pak Luthfi,” kata Daeng Ancu, sapaan Syamsul Bahri.

Luthfi mempersilakan kader yang tidak suka dengan putusan DPP untuk mencari partai lain. “Keputusan DPP mutlak dilaksanakan. Kalau ada yang tidak respek, silakan ambil jalan sendiri,” kata Bupati Lutra 1999-2009 ini. 

Piping sapaan Arum kembali berkantor di Fraksi Nasdem DPRD Sulsel, Kamis (28/1/2016). Jabatan ketua fraksi Arum diambil Muslim Salam, legislator Dapil Maros, Pangkep, Barru, dan Parepare. Sementara jabatan sekretaris partai dipegang Syaharuddin Alrif.