Kejari Toraja Bentuk Tim Pemburu Koruptor, "Korupsi di Daerah Ini Tinggi"
Kajari Tana Toraja saat ini hanya dikawal enam jaksa penyidik.
Penulis: Yultin Rante | Editor: Ilham Mangenre
Perbaikan patung raksasa Yesus di puncak Bukit Burake, Makale, tahun anggaran 2015, tak luput dari mata Kejari.
Anggaran proyek yang diduga fiktif untuk patung tertinggi dunia ini Rp 3,8 miliar dari APBD Tana Toraja 2015.
"Proyek ini dalam proses lidik karena terindikasi fiktif," kata Amri pagi tadi.
"Hasil penyelidikan awal, tidak ada pengerjaan proyek di lokasi dimaksud," Amri menambahkan.
Total anggaran untuk patung Yesus pada tahun 2015 yakni Rp 15 miliar.
Pada APBD Tana Toraja tahun 2016, kembali dianggarkan dana pembangunan Rp 6 miliar.
Alkes Rp 22 M
Dugaan korupsi di lingkup Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Lakipadada Tana Toraja lebih besar lagi: Rp 22 miliar.
Duit itu untuk pengadaan alat kesehatan (Alkes), dicurigai fiktif.
Alkes Rp 22 miliar dari APBD Pemerintah Kabupaten Tana Toraja.
“Sudah dalam proses lidik,” kata Amri kepada tribuntoraja.com.
Menurut Amri, pihaknya telah memeriksa Direktur RSUD Tana Toraja dr. Rudi Andi Lolo.
Alat kesahatan yang diduga fiktif adalah alkes umum, anak, dan KB.
“Anggaran proyek ini dari APBD pokok 2015," Amri menambahkan. (*)