Pedagang Batu Akik Sidrap: Berkurangmi Pembeli, Biasa Juga Tidak Ada
Beragam, ada bacan doko, junjung derajat, peros, dan bacan Garut
Penulis: St. Fathin Hamidah | Editor: Ilham Mangenre
fathin/tribunsidrap.com
Tempat jualan akik Ahmad di Pasar Sentral Rappang, Kabupaten Sidrap, Sulsel, Minggu (24/1/2016) “Pembeli berkurang, bukan mi musimnya, kata Ahmad, penjual batu akik Rappang, kepada tribunsidrap.com, Minggu (24/1/2016).
TRIBUNSIDRAP.COM- Pendapatan pedagang batu cincin, batu akik, di Pasar Sentral Rappang, Kabupaten Sidrap, Sulsel, menurun.
“Pembeli berkurang, bukan mi musimnya," kata Ahmad, penjual batu akik Rappang, kepada tribunsidrap.com, Minggu (24/1/2016).
Pria Desa Lanrang Kecamatan Panca Rijang mengaku hanya maraup untung Rp 100 ribu per hari.
“Biasa juga tidak ada,” katanya sembari memegang lututnya.
Ketika batu akik booming tahun lalu, Ahmad untung 300 ribu rupiah sampai 500 ribu rupiah per hari.
Sumber aneka batu akik jualan Ahmad dari berbagai daerah luar Sidrap.
“Ada dari Ternate, Bima, Dubai (Uni Emirat Arab) dan Garut,” tuturnya.
Beragam, ada bacan doko, junjung derajat, peros, dan bacan Garut. (*)
Berita Terkait