200 Buku Agama Diduga Memuat Unsur Radikalisme Ditarik dari Toko
Sebelumnya, buku pelajaran agama Islam berbau unsur radikalisme ditemukan di Yayasan TK Pertiwi
Penulis: Fahrizal Syam | Editor: Suryana Anas
Laporan Wartawan Tribun Timur, Fahrizal Syam
TRIBUN-TIMUR.COM, MAKASSAR - Sebanyak 200 buah buku agama islam untuk Taman Kanak-Kanak (TK) yang diduga memuat ajaran radikalisme telah ditarik dari toko-toko oleh penerbit.
Hal tersebut disampaikan oleh Hasbullah, pemilik toko Cordova di Jl Abdullah Dg Sirua yang merupakan salah satu distributor buku tersebut.
"Bukunya sudah saya rapikan untuk dikembalikan ke penerbitnya di Solo, jumlahnya sekitar 200," kata Hasbullah saat ditemui, Minggu (24/1/2016).
Hasbullah mengatakan, setelah muncul pemberitaan terkait penemuan kalimat yang dianggap tidak pantas untuk anak TK, ia langsung dihubungi oleh penerbit.
"Waktu beritanya itu muncul, saya langsung dihubungi sama penerbitnya, katanya bukunya akan ditarik dan direvisi," tambahnya.
Lanjut Hasbullah, ia menerangkan bahwa buku tersebut telah ia jual sejak beberapa tahun yang lalu namun baru ditemukan hal yang diduga mengandung radikalisme tersebut.
"Bukunya ini sudah lama saya jual, yang beli juga sudah banyak dari kalangan orang tua siswa maupun guru, tapi ternyata baru muncul sekarang," ujarnya.
Sebelumnya, buku pelajaran agama Islam berbau unsur radikalisme ditemukan di Yayasan Taman Kanak-Kanak (TK) Pertiwi Jl Landak Baru Makassar, Sulawesi Selatan, Sabtu (23/1/2016).
Buku yang merupakan terbitan Pustaka Amanah tersebut pertama kali ditemukan oleh salah satu guru di TK tersebut, Rohani.
Di dalam buku tersebut tercantum beberapa kalimat yang dianggap mengandung unsur radikalisme, salah satunya bertuliskan 'Rela Mati Bela Agama'. (*)