Bom Sarinah
Terduga Otak Bom Sarinah Pernah Bawa Lari dan Kawini Mahasiswi
Muhammad Bahrun Naim alias Anggih Tamtomo alias Abu Rayan diduga menjadi sosok di balik aksi teror di Jakarta, Kamis (14/1/2016).
SEMARANG, TRIBUN-TIMUR.COM - Muhammad Bahrun Naim alias Anggih Tamtomo alias Abu Rayan diduga menjadi sosok di balik aksi teror di Jakarta, Kamis (14/1/2016).
Bahrun Naim yang sempat berdomisili di Sangkrah, Pasar Kliwon ini merupakan residivis kasus kepemilikan ribuan amunisi senjata api berbagai jenis.
Pada tahun 2010, dia ditangkap Detasemen Khusus (Densus) 88 anti teror.
Pada bulan Juni 2011, Naim diganjar 2,5 tahun penjara lantaran dijerat Undang Undang Darurat Nomor 12 Tahun 1951 tentang Kepemilikan Senjata Api.
Pada bulan Juni 2012, dia menghirup udara bebas.
Lama tidak terdengar aktivitasnya, aparat kepolisian mendeteksi keberadaan Bahrun Naim di Suriah.
Dia bergabung dalam upaya pemberontakan yang dilakukan kelompok ISIS.
Namun, dia juga dikabarkan membawa kabur seorang mahasiswi Universitas Muhammadiyah Solo (UMS) asal Demak, Siti Lestari (23), ke Suriah.
"Kami sempat menentang dan melawan Naim karena membawa lari Sri Lestari dan menikah dengan cara yang tidak jelas."
"Kasus hilangnya Sri Lestari ini, pernah kami laporkan ke Polres Sukoharjo pada bulan Maret 2015," ujar pengacara Laskar Umat Islam Surakarta (LUIS), Endro Sudarsono kepada Tribun Jateng, Kamis (14/1/2016).
Endro mengatakan saat ini, dia tidak tahu keberadaan Naim lantaran tidak pernah pulang ke rumah orangtuanya di Sangkrah, Pasar Kliwon.
Menurutnya, bisa saja Naim menjadi penyuplai dana terhadap serangan yang dilakukan di Jakarta, Kamis siang tadi.
"Kalau sebagai otak, saya rasa tidak. Tetapi mungkin dia sebagai tim provokasi dan juga penyedia dana," ujarnya.(*)